Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Istana Presiden Cipanas

Kompas.com - 25/04/2012, 07:00 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

CIPANAS, KOMPAS.com -- Cipanas merupakan salah satu tujuan wisata di kawasan puncak Jawa Barat. Masuk dalam Kabupaten Cianjur, Cipanas merupakan sebuah kecamatan yang berhawa sejuk dan memiliki sejumlah tempat tujuan wisata. Salah satunya adalah wisata sejarah di Istana Kepresidenan Cipanas.

Terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Cianjur atau 103 kilometer dari Ibukota Jakarta, Istana Cipanas merupakan satu dari lima istana presiden yang ada di Indonesia. Istana yang dibangun di atas tanah seluas 26 hektar ini merupakan istana tertua.

Awalnya berupa bangunan pribadi yang dibangun pada 1740 oleh tuan tanah Belanda Van Heots, namun karena daya tarik sumber air panasnya pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal G.W. Baron van Imhoff (1743) dibangunlah gedung kesehatan.

Dari tanah seluas 26 hektar tersebut, total luas tanah yang dipakai untuk bangunan hanya 7900 meter persegi, sisanya digunakan untuk hutan dan taman. "Lama kelamaan istana ini kerap dipakai sebagai tempat peristirahatan para Gubernur Jenderal Belanda. Pula seiring dengan perjalanan waktu jumlah bangunan di area ini semakin banyak," kata Ade Supriyadi, pemandu wisata khusus untuk Istana Presiden Cipanas.

Setelah Indonesia merdeka, tambah Ade, istana ini kemudian tetap difungsikan sebagai tempat peristirahatan bagi presiden dan wakil presiden.

Masuk ke area Istana Kepresidenan Cipanas tentu tidak sama seperti masuk ke tempat wisata pada umumnya. Setelah melewati pagar dan masuk, Anda otomatis akan diawasi oleh ratusan kamera cctv yang ada di area tersebut. Jika Anda membawa tas, petugas keamanan akan meminta Anda untuk menitipkan tas tersebut.

Keindahan tata taman dan arsitektur bangunan kuno, otomatis akan membuat Anda tidak tahan untuk memotret atau berpose di depannya. Anda bebas mengambil gambar selama Anda berada di luar ruangan. Namun ketika Anda masuk ke dalam Istana maka petugas keamanan akan melarang Anda memotret.

"Alasan utamanya adalah keamanan, tidak ada yang lain. Aturan tersebut sudah ada sejak bangunan ini menjadi tempat peristirahatan Presiden," kata Ade.

Sungguh sayang memang tidak bisa mengabadikan isi dari Istana. Karena ketika Anda masuk pertama kali di dalam Anda akan menemukan dua buah lampu kristal produksi tahun 1900 dari negara Cekoslowakia yang melengkapi keindahan permadani dari Turki.

Bagaikan sebuah museum lukisan, di setiap dinding Istana pasti bergantung sebuah lukisan karya pelukis terkenal seperti Affandi dan Soejono D S. Bahkan Soejono DS pernah menghadiahkan lukisan sebagai hadiah ulang tahun ke-57 Presiden Soekarno. Soekarno memberikan nama lukisan tersebut "Jalanan Seribu Pandang".

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Travel Tips
    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Travel Update
    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com