Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakatobi Andalkan Wisata Selam dan Industri Kreatif

Kompas.com - 04/05/2012, 19:58 WIB

WANGIWANGI, KOMPAS.com - Dirjen Destinasi Pengembangan Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif, Firmansyah, mengatakan pariwisata Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, hanya dua yang bisa dijual, yakni wisata selam dan industri kreatif.

"Kementerian Pariwisata akan membantu memasarkan kedua jenis pariwisata Wakatobi itu ke berbagai negara, terutama negara-negara Eropa," kata Firmansyah, di Wangiwangi, Jumat (4/5/2012).

Menurut Dirjen, kawasan perairan laut Wakatobi yang terletak di pusat segi tiga terumbu karang dunia, memiliki keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan.

Agar kawasan ini memiliki daya tarik bagi banyak wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara, maka ada empat hal yang mesti dibenahi. Pertama, infrastruktur yang mendukung kepariwisataan seperti marina, perhotelan, pengelola diving dan sebagainya.

Kedua, keindahan alamnya harus terus dijaga dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan lestari dan keberlanjutan. Ketiga, masyarakatnya harus ramah dan mampu menjadi pemandu-pemandu wisata yang bisa menjelaskan kepada para wisatawan tentang keindahan alam bawah laut di dalam kawasan Wakatobi.

Keempat, lanjut Firmansyah, harus menciptakan kondisi yang dapat membuat para wisatawan merasa nyaman untuk datang dan tinggal menginap di Wakatobi. "Untuk menjadikan Wakatobi memiliki daya tarik bagi para wisatawan, keempat hal itu mutlak harus disiapkan di Wakatobi," katanya.

Firman memaparkan, jika para wisatawan sudah tertarik berkunjung di Wakatobi, maka untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat, harus diupayakan pengembangan industri ekonomi kreatif seperti kerajinan yang bisa menjadi cinderamata bagi para wisatawan ketika kembali ke negara masing-masing.

"Potensi industri ekonomi kreatif di Wakatobi sangat besar karena daerah ini memiliki wilayah laut cukup luas yang didalamnya banyak terdapat kerang-kerangan yang bisa dikembangkan menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com