Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adee, Kue Khas Aceh yang Bangkit Pasca-tsunami

Kompas.com - 05/05/2012, 06:57 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Bingkang aroma pandan, atau aroma kelapa bahkan beraroma coklat, mungkin biasa. Bagaimana dengan bingkang aroma bawang goreng dengan rasa manis yang khas?

Kue tradisional sejenis bingkang manis ini, hanya bisa ditemui di Aceh, khususnya di kawasan kabupaten Pidie Jaya. Namanya pun tak susah untuk dilafal, yakni Adee.

Sebelumnya, Adee memang hanya bisa ditemui di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Bahkan sebelum tahun 2004, kue Adee ini hanya bisa ditemui di pasar pada bulan Ramadhan saja, atau bisa dicicipi ditempat-tempat pesta perkawinan.

Tapi, sejak tahun 2005 lalu, kue Adee sudah bisa ditemui di daerah-daerah lain, termasuk di Kota Banda Aceh.

Rosnah (46), seorang pengusaha kue Adee ternama di Kota Meureudu, Pidie Jaya, mengaku bisnis kue Adee mulai berkembang saat banyaknya organisasi non pemerintah (NGO) membantu perkembangan bisnis rumahan bagi masyarakat korban bencana gempa dan tsunami Aceh.

"Waktu itu, usai bencana semua masyarakat hidup dari nol lagi, karena di sini potensi dan kemampuan menggolah kue Adee lebih dominan, maka kue itu dikembangkan bisnisnya sekaligus untuk membangun ekonomi rakyat kecil," ujar Rosnah yang kini sudah memiliki beberapa cabang kedai kue Adee, dengan banyak mempekerjakan remaja putri putus sekolah di Meureudue.

Di Ibu Kota Provinsi Aceh, Banda Aceh sendiri, Adee, kini begitu mudah ditemui, bahkan kue dengan tekstur lembut, gurih, legit, manis, dan beraroma bawang goreng ini sering menjadi penganan sandingan minum kopi di banyak warung kopi di Banda Aceh.

Menurut Rosnah, mengolah Adee, tidaklah sulit. Yang penting paduan adonannya harus pas, kemudian kue dibakar di oven. Kalau jaman dulu biasanya dibakar di loyang besi atau yang disebut dengan Neuleuk, yakni pemanggang yang terbuat dari panci tahan api.

Neuluek ini kemudian dimasukkan kedalam baskom pasir sebagai penghantar panas, yang kemudian ditutup dengan seng, lalu di bagian atasnya diberi bara api.

"Adonan Adee yang dimasak dengan Neuleuk ini akan terasa lebih harum dan lebih gurih. Cuma waktu masaknya lebih lama jika dibandingkan dengan oven," kata Husni

Bisnis oleh-oleh khas Aceh

Husni (31), seorang pedagang kue Adee di Banda Aceh, mengaku dirinya dalam sehari ia bisa menjual sebanyak 50-60 loyang untuk kue Adee ukuran kecil. Pembelinya bukan hanya wisatawan domestik tetapi juga turis manca negara.

Dan kue Adee, kini juga menjadi incaran untuk dijadikan sebagai buah tangan setelah berwisata di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.

"Bahkan ada juga pelanggan yang memesan via telepon untuk dikirimkan ke luar Aceh, seperti Provinsi Gorontalo, Kalimantan, Jakarta, dan Medan. Harga per loyang ukuran kecil saya banderol Rp 17 ribu. Karena terkendala masalah pengiriman, maka saat ini ongkos pengiriman ditanggung si pemesan," kata Husni.

Melihat prospek usaha ini begitu menjanjikan. Husni pun memasukan Adee ke dalam daftar kue tradisional di tokonya dan menjadi oleh-oleh khas Aceh bagi wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh.

Husni memasok Adee langsung dari pusatnya yakni Meureudu yang bersumber dari beberapa home industri di Meureudu, seperti Adee Kak Nah, Kak Bat, dan Mutia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

    Hotel Story
    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

    Travel Update
    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com