Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Ogoh-ogoh Terbesar Digelar di Belgia

Kompas.com - 08/05/2012, 01:45 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Festival Ogoh-ogoh untuk kedua kalinya digelar KBRI Brussels bekerja sama dengan Ditjen Bimas Hindu, Kementerian Agama RI dan Universitas Hindu Indonesia di Pura Agung Santi Bhuana, Kingdom of Ganesa, Taman Indonesia yang berada di kawasan wisata Pairi Daiza, Brugelette, Belgia, Minggu siang.

Sekitar 300 umat Hindu Bali di Eropa beserta keluarganya turut berpartisipasi dengan penuh semangat dalam prosesi ogoh-ogoh di Parc Pairi Daiza, sekitar 90 km selatan kota Brussels yang berlangsung dengan meriah dan disaksikan oleh pengunjung taman wisata Pairi Daiza.

Acara ini dihadiri Duta Besar RI untuk Belgia  dan Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno, dan CEO  Pairi Daiza, Eric Domb, yang juga Konsul Jenderal Kehormatan RI untuk Wilayah Walonia Belgia, serta Kriss Bosaert, Konsul Kehormatan RI wilayah Flanderen dan Wakil Rektor  Universitas Hindu Indonesia Drs I Wayan Winaja.

Tiga pecalang termasuk satu pecalang bule Didier dari Belgia ikut menjaga lancarnya pelaksanaan festival ogoh ogoh yang dihadiri tidak saja umat Hindu Bali yang ada di Belgia dan warga Indonesia di Eropa, tetapi juga wisatawan yang  datang berwisata di Taman Wisata Pairi Daiza.

Festival ogoh-ogoh diawali dengan sembahyang bersama umat Hindu di Belgia serta di Eropa yang datang dari Belanda, Jerman, Perancis, Luksemburg, dan Spanyol dipimpin Made Agus Wardana,  Ketua Banjar Santi Dharma Komunitas Masyarakat Hindu Bali di Belgia.

Dalam upacara sembahyang di pura yang terbesar di luar Indonesia itu, Made Agus Wardana menyampaikan ritual keagamaan seperti Kidung Wargasari, nyanyian pemujaan yang dinyanyikan bersama-sama dilanjutkan dengan Tri Sandya dan Panca Sembah, yang berlangsung secara hikmah dalam cuaca musim semi Eropa di bawah 10 derajat celsius.

Selain itu, juga dipersembahkan Banten Sari yang dibuat oleh wanita Hindu Bali di Belgia dengan menggunakan prasarana yang sederhana, sesajian, dan gebokan berupa buah-buahan, bunga, dan buah ditumpuk indah yang sering dilihat dalam upacara di Bali.

Seusai upacara sembahyang, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan sajian makanan khas Bali berupa, lawar berupa daging cincang dicampur bumbu lengkap, pecing berupa sayur kangkung dan bemesisit dan babi kecap, serta sambal mata yang membuat rasa rindu umat Hindu Bali di Eropa terobati.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian berupa tari-tarian Bali, tari Gabor, yaitu tari selamat datang, Baris Tunggal, Legong Kuntul, Barong Dance lengkap dengan kera yang jenaka membuat penonton tergelitik, dan dilanjutkan dengan tari kecak Sunda Upasunda yang berhasil menghipnotis para penonton dengan irama cak cak kecak-nya.

Pada kesempatan itu, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Prof Dr Ide Bagus Yuda Triguna menghibahkan barong dan randag untuk KBRI Brussels kepada Duta Besar RI untuk Belgia, Arif Havas Oegroseno.

Dubes Havas di London mengatakan, penyelenggaraan serangkaian acara festival ogoh-ogoh yang diadakan di Pura Agung Shanti Bhuwana adalah dalam rangka mempromosikan budaya Indonesia, utamanya Bali sebagai daya tarik wisata ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com