KOMPAS.com – Bagaimana caranya menyuburkan lahan tidur bekas tambang timah? Jawabannya ternyata sederhana saja. Cukup gunakan kotoran sapi. Tak percaya? Coba berkunjung ke Bangka Botanical Garden.
Empat tahun lalu, kawasan ini begitu gersang. Tanah begitu merah, terbengkalai menjadi lahan kritis. Dulunya, area ini merupakan kawasan pertambangan timah. Namun, saat Kompas.com mampir ke tempat ini pada Kamis (3/5/2012), kawasan ini begitu lebat ditanami berbagai pohon.
Sebut saja mulai dari pinus sampai buah naga. Walaupun saat mobil melintasi kebun, tanah-tanah merah tampak masih menganga. Uniknya, di tanah merah dan terkesan gersang itu, berbagai tumbuhan dapat tumbuh di atasnya.
Johan Ridwan Hasan yang mulai usaha menyuburkan kawasan ini. Ia mengolah tanah kritis dengan mencampurnya dengan kotoran sapi sampai tanah kembali menjadi subur. Tentu tak hanya kotoran sapi. Menurut Edi Sukaedi, Koordinator Lapangan di Bangka Botanical Garden, ada perhitungan tersendiri dengan mencampur kotoran sapi dan kapur untuk mengolah tanah kembali.
"Awalnya memang peternakan sapi, baru pertanian dan perikanan. Ini murni swasta," ungkap Edi.
Perikanan yang ia maksud adalah kolam-kolam berisikan ikan nila air tawar. Ya, di kebun ini, pengunjung bisa bebas melihat aneka tanaman, kandang sapi, sampai kolam ikan. Edi mengaku, sebanyak 1.500 turis berkunjung ke tempat ini.
"Tapi kebanyakan turis lokal, orang-orang sekitar sini, terutama sekolah-sekolah. Karena di sini ada pelatihan untuk yang berminat," tutur Edi.
Pengunjung yang ingin datang pun tak dikenakan tiket masuk. Biasanya pengunjung akan diarahkan pertama kali ke rumah adat Bangka. Uniknya, beberapa meter menuju rumah adat ini, kendaraan akan melewati jalanan bertanah merah dengan sisi kanan dan kiri ditumbuhi pohon pucuk merah.
Merahnya tanah dan daun pohon yang kemerahan membuat nuansa romantis. Tak heran, beberapa rekan wartawan yang ikut mengunjungi Bangka Botanical Garden pun tak puas-puas berfoto di lokasi tersebut.
"Seperti di film-film Korea saja," tutur Vidi, wartawan asal Jakarta, sambil terus sibuk berfoto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.