Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Peruntungan di Makau

Kompas.com - 21/05/2012, 15:43 WIB

SUHU udara menunjukkan 12 derajat celcius. Angin dingin menerpa tubuh. Toh, ratusan orang rela antre membeli tiket kapal Turbo Jet di terminal kecil di sudut kota Hongkong. Mereka berbekal paspor untuk satu tujuan: Makau.

Terbersit pandangan umum, Makau ya tempat judi. Terbayang deretan kasino dan arus pengunjung yang hendak menguji peruntungan. Rasa keingintahuan memang mendorong banyak orang untuk datang ke sana.

Tak heran, mendekati pukul 11.45 waktu setempat atau satu jam lebih cepat dibandingkan waktu di Indonesia bagian barat, ratusan penumpang bergegas turun ke lantai bawah, masuk ke kapal Turbo Jet merah sesuai kategori eksekutif dan ekonomi.

Di kelas ekonomi, tiket keberangkatan mencapai 151 dollar Hongkong atau setara Rp 181.200 (dengan kurs satu dollar Hongkong senilai Rp 1.200). Satu kapal bisa mengangkut lebih dari 500 orang. Belum terhitung penumpang kelas eksekutif di dek atas yang tentu sensasi perjalanannya agak berbeda, tarifnya mencapai sekitar 250 dollar Hongkong.

Sekali berangkat, Turbo Jet bisa meraup 75.000-100.000 dollar Hongkong atau setara Rp 90 juta-Rp 120 juta. Diakumulasi dengan kelas eksekutif, paling tidak bisa didapat sekitar Rp 200 juta. Padahal, kapal-kapal Turbo Jet itu berangkat setiap jam. Artinya, dari hitung-hitungan kasar saja, satu Turbo Jet bisa mengantongi omzet di atas Rp 1 triliun per tahun.

Lama perjalanan satu jam persis, menembus ombak besar dan menyeruak kabut diselingi hujan tipis. Kapal berjalan seakan melayang, mengayun-ayun sedikit, kerap membuat mual dan pusing beberapa penumpang. Barulah kemudian dermaga Makau terlihat dan kapal tiba dengan selamat.

Banyaknya petugas imigrasi membuat penumpang hanya perlu mengantre sesaat. Keluar dari pelabuhan, wanita-wanita muda berdiri menawarkan berbagai lokasi wisata. Apalagi yang ditawarkan kalau bukan lokasi perjudian. Ada sekitar 10 lokasi, ada pula shuttle bus besar nan megah gratis yang siap mengantar ke lokasi tujuan.

Wisata judi

Tidak tanggung-tanggung, rupanya setiap lokasi perjudian sudah menyediakan bus sesuai nama lokasinya dengan warna dan gambar khas di badan busnya. Antara lain, Cassino Lisboa, Sands Millioners, MGM, Wynn Macau, dan Venetian. Itulah investasi memanjakan wisatawan. Pilihan menggunakan taksi memang disediakan, tetapi harus bayar cukup mahal.

Sepanjang perjalanan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, mata harus didelikkan untuk melihat miniatur-miniatur bangunan bersejarah di dunia, mulai dari Great Wall di China hingga Colosseum.

Di lokasi tujuan, wisatawan mulai dimanjakan. Masuk sebuah kawasan hotel, Makau seakan memindahkan kota Venesia di Italia. Pengunjung yang masuk toko bisa berbelanja atau sekadar melihat-lihat jendela-jendela atas toko itu.

Barulah di lantai lain terlihat areal perjudian. Wisatawan dapat bebas memasuki areal perjudian tanpa harus menunjukkan paspor. Begitu pula penduduk aslinya, tidak perlu membayar jika ingin mempertaruhkan uang. Tetapi, anak-anak tetap tidak diperbolehkan masuk.

Di areal ini ada permainan baccarat, blackjack, dan roulette, serta dadu. Ada pula permainan dengan mesin judi. ”Yess…,” terdengar teriakan kemenangan dari salah satu meja.

Di meja lain ada pemain yang dengan ringannya menukarkan uang sebesar 10.000 dollar Hongkong dengan koin-koin plastik. Hanya dalam waktu 10 menit, koin pun terkuras. Habis. Tak ingin pulang dengan tangan hampa, uang pertaruhan ditambah lagi. Akhirnya dia mengeruk keuntungan tipis dan memutuskan untuk menghentikan permainan.

Boleh jadi, kemenangan memang diberikan sesaat. Nilai tipis membuat penasaran si penjudi. Begitulah hukum yang berlaku di seluruh meja kasino: menang ketagihan, kalah penasaran.

Itulah cara Makau memanjakan wisatawan. Perputaran uang sudah dimulai sejak di pelabuhan hingga di meja perjudian setiap hari, sepanjang tahun! Jangan-jangan pembangunan jembatan melintasi lautan adalah sebagian kecil dari kumpulan mengeruk uang wisatawan. (Stefanus Osa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com