Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kerja, Langsung ke Garut

Kompas.com - 08/06/2012, 16:45 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Dari Jakarta, Garut begitu mudah dicapai. Garut menyimpan legenda-legenda menarik yang cocok bagi penggemar kisah-kisah magis. Beberapa kerajaan tua pernah bermukim di Garut.

Selain kawasan Cipanas yang sarat tokoh-tokoh legenda, pun hutan Leuweung Sancang di Garut selatan. Belum lagi pantai-pantai penuh cerita di pesisir selatan Garut. Salah satu obyek yang paling menarik sekalligus misterius adalah Candi Cangkuang.

Tertarik menyingkap kemagisan Garut? Coba rencanakan pelesir ke Garut di akhir pekan ini. Jika Anda dari Jakarta, sepulang kerja langsung saja arahkan perjalanan ke Garut dengan naik mobil pribadi atau bus. Waktu tempuh sekitar 4 jam melalui tol Cipularang.

Jumat. Jika Anda berangkat sore, maka tiba di Garut pastilah sudah malam. Nah, di saat perut keroncongan, silahkan berburu makan malam di Pasar Ceplak yang berada di Jalan Siliwangi.

Walau disebut “pasar”, di siang hari kawasan ini hanyalah jalanan biasa. Di malam hari, deretan pedagang kaki menyulap jalanan menjadi tempat makan.

Belum puas? Ayo mampir ke alun-alun kota Garut. Di malam hari, pasar malam akan menyemarakan alun-alun. Berbagai kuliner bisa Anda buru di sini, termasuk es goyobod khas Garut.

Mau lebih seru lagi? Ayo jadi kusir deldom atau delman domba. Ya, biasanya delman pakai kuda. Uniknya di Garut, delman ditarik domba.

Jangan keasyikan di alun-alun, saatnya mencari penginapan. Pilih saja hotel di kawasan Jalan Cipanas. Ada banyak hotel mulai dari kelas hotel murah seharga di bawah Rp 100.000 sampai kelas mahal yang mencapai juta rupiah. Tinggal pilih sesuai bujet Anda.

Sabtu. Saatnya menjelajahi Garut. Arahkan perjalanan kawasan wisata Situ Bagendit. Jaraknya hanya sekitar empat kilometer dari kota Garut. Situ Bagendit berada di Kecamatan Banyuresmi.

Masih ingat legenda Nyai Endit? Wanita kaya namun pelit. Di tengah rakyat kelaparan, ia hidup bermewah-mewah menjadi tengkulak beras para petani yang miskin.

Sampai suatu hari seorang nenek pengemis meminta makan kepada Nyai Endit. Dengan congkak, Nyai Endit mengusir nenek itu. Sang nenek dengan tongkat sakti mendatangkan air bah bagi Nyai Endit.

Nyai Endit bersama hartanya pun tenggelam dalam air bah. Genangan air kemudian berubah menjadi danau. Danau itulah disebut Situ Bagendit.

Di Situ Bagendit, Anda bisa menikmati panorama danau dengan latar belakang danau. Naik saja rakit bambu untuk berkeliling danau.

Kelar berwisata di Situ Bagendit, saatnya berburu oleh-oleh. Mampir ke toko-toko yang menjual kerajinan kulit domba di sekitar Jalan Ahmad Yani. Jaket kulit domba yang paling tenar.

Tentu belum lengkap tanpa membawa pulang dodol Garut. Nah, Anda bisa berbelanja dodol garut langsung di pabrik dodol Garut merek “Picnic” di Jalan Pasundan. Atau, pilihan lain adalah menikmati cokelat isi dodol produksi Chocodot di Jalan Otista.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com