Halim Purnawan, Manajer PT Multi Alam Bahari Internasional, perwakilan Royal Caribbean International di Indonesia, mengatakan, Asia sejak tahun ini menjadi incaran operator kapal pesiar dengan paket perjalanan yang dimulai dari Asia. Royal Caribbean International adalah operator kapal pesiar yang selama ini berkonsentrasi di Benua Amerika dan Eropa.
”Kami juga berencana menambah satu unit kapal pesiar kelas Voyager pada tahun ini untuk melayani rute di Asia,” kata Halim.
Hingga kini, kapal-kapal pesiar berukuran besar milik Royal Caribbean International kesulitan bersandar di pelabuhan Indonesia karena terlalu dangkal. Padahal, lanjut Halim, banyak paket wisata yang bisa ditawarkan bila hal itu bisa diwujudkan.
Menurut Mari, pemilihan 10 pelabuhan yang mendapat prioritas untuk dibenahi dilatarbelakangi potensi wisata yang ada di sekitarnya. Dia mencontohkan pelabuhan di Probolinggo agar wisatawan dari kapal pesiar mudah menjangkau Gunung Bromo dan sekitarnya. Begitu pula pelabuhan di Semarang agar wisata di Candi Borobudur dan sekitarnya bisa diakses.
Saat ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia dari rata-rata durasi menginap 7 hari dengan pengeluaran 1.200 dollar AS.
Inovasi wisata olahraga selama Tour de Singkarak berhasil mendongkrak durasi menginap hingga 12 hari, belum ditambah pembelanjaan mereka. Wisata minat khusus juga sedang dikembangkan, seperti wisata menyelam
Salah satu wisata yang paling pesat perkembangannya adalah Meeting Incentives Convention and Exhibition (MICE).
Mari Elka Pangestu menyebut destinasi di Indonesia yang
”Tahun depan, Indonesia juga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),” kata Mari.