Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Asia Menyukai Kerajinan Perak dan Emas

Kompas.com - 13/06/2012, 16:17 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kerajinan emas dan perak dari Bali banyak diminati wisatawan asing asal kawasan Asia. "Paling banyak kerajinan emas dan perak dibawa oleh wisatawan asal Hong Kong dan Singapura," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Bagiada di Denpasar, Rabu (13/6/2012).

Menurut Bagiada, wisatawan Hong Kong tercatat paling tinggi membeli perhiasan dari daerah ini mencapai sekitar 27,58 persen selama April 2012. Selanjutnya wisatawan Singapura yang hampir sama yakni 27,13  persen, sedangkan sisanya dari Australia, Amerika Serikat, dan Eropa.

Model kerajinan yang paling banyak diincar oleh wisatawan adalah yang terbuat dari kulit kerang dengan perhiasan berupa ukiran emas dan perak. "Justru pasar perhiasan perak di Hong Kong dan Singapura dipenuhi barang dari Bali," kata Wayan Wijaya selaku pemilik gerai perhiasan perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Perdagangan perhiasan dan permata produksi Bali memang cukup stabil sehingga setiap bulannya ada saja yang dikirim ke pasar luar negeri. Bahkan, nilai ekspor dari Bali ukup stabil walau terjadi krisis ekonomi global.

Wijaya yang mempekerjakan sekitar 20 perajin dari berbagai keahlian di bidang perhiasan perak itu memproduksi mata dagangan bernilai seni dengan rancang bangun sesuai perkembangan zaman yang berisi muatan lokal.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat nilai ekspor perhiasan dan permata Bali selama Januari-April 2012 mencapai 7 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com