Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpetualang ke Alam Bebas Bersama Balita

Kompas.com - 20/06/2012, 12:47 WIB

KOMPAS.com - Musim liburan telah tiba. Anak-anak yang berusia sekolah tentu sangat senang mengisi liburan dengan berwisata bersama orangtua. Jika kita memiliki dua orang buah hati, salah satu ada yang masih balita, tentu bukan berarti liburan ditunda dan sang kakak gagal berwisata. Ajaklah serta balita dan sang kakak bersama-sama mengisi liburan dengan menyenangkan.

Nah, apakah liburan kali ini ingin berbeda dibanding tahun lalu? Ayah bunda bisa mencoba mengajak si kecil berpetualang ke alam bebas. Petualangan alam bebas bukan cuma milik orang dewasa. Akan menjadi pengalaman berharga jika si kecil sejak dini sudah dekat dengan alam, trekking, memantau satwa, mandi di riam kecil, pantai, mendaki gunung hingga bermalam di tenda. Tentu seru, kan...

Banyak destinasi alam bebas di Indonesia sebenarnya adalah laboratorium alam, yang dapat menjadi wahana anak untuk belajar langsung bahkan mempraktikkannya. Orangtua bisa mengenalkan dasar-dasar teknik survival, navigasi, mengenal satwa, tumbuh-tumbuhan dan batuan.

Namun, tidak jarang para orangtua kerap merasa kerepotan dan khawatir berlebihan terhadap keselamatan dan kesehatan anak. Kerepotan mengurusi anak dalam perjalanan itu bisa terjadi, tapi jika beberapa hal sudah kita persiapkan, tentu ceritanya akan lain. Berikut beberapa tips:

Catatan kesehatan

Pahami betul catatan kesehatan anak terutama balita. Catatan ini penting agar kita bisa memutuskan keberangkatan, destinasi mana yang dipilih serta bagaimana tindakan orangtua terhadap anak jika dalam keadaan darurat. Buah hati yang memiliki penyakit gangguan pernafasan, asma, belum bisa diajak ke tempat yang berudara dingin lalu trekking yang banyak menguras fisik. Selain penyakit itu juga episodik.

Rencana menyenangkan

Komunikasikan kegiatan yang akan dilakukan kepada anak. Sampaikan rencana-rencana yang menyenangkan selama berpetualang. Misalnya bermain di sungai dan kubangan, berjalan di hutan, melihat binatang, dan bermalam di tenda. Beberapa anak atau balita biasanya rewel ketika berada di lokasi baru yang dirasanya asing. Tidak semua balita kerasan menginap di tenda. Rencanakan aktivitas yang bervariasi selama perjalanan agar buah hati tidak bosan.

Destinasi

Di alam bebas, perubahan iklim cepat terjadi, mendung cepat berubah panas atau sebaliknya. Bahkan di gunung misalnya, suhu udara tetap dingin meskipun cahaya matahari terik menyengat. Si kecil kadang butuh waktu menyesuaikan perubahan iklim tersebut.

Jika baru pertama kali mengajak si kecil ke alam bebas, pilih destinasi yang perubahan cuacanya tidak terlalu ekstrem. Mulailah bertahap. Kalau trekking, pilih rute dan waktu tempuh yang pendek. Setelah kita bisa mengukur ketahanan fisik si kecil, barulah tingkat kesulitan rute dan waktu tempuh ditingkatkan.

Peralatan

Banyak pengelola kegiatan alam bebas sudah menyediakan peralatan khusus, sehingga keluarga yang menggunakan paket perjalanan dari pengelola tersebut tidak perlu banyak menyiapkan peralatan sendiri.

Yang seru adalah petualangan alam bebas dilakukan mandiri oleh orangtua, tentu peralatan standar wajib dipenuhi. Tenda, carrier atau ransel, ponco dewasa dan anak, kantong air, matras, obat-obatan/P3K, pakaian hangat dan dingin secukupnya, sepatu gunung, alat penerangan serta alat memasak. Paling penting adalah menyiapkan peralatan si kecil. Tidak mungkin membawa kereta dorong tapi gunakan baby carrier untuk membawa balita saat ia keletihan.

Tips berharga lainnya akan kita dapatkan langsung di lapangan. Berpetualang alam bebas bersama si kecil tidak sekadar berolahraga. Kerepotan yang didapat dalam perjalanan akan menumbuhkan nilai kemandirian.

Selain itu, alam Indonesia yang memesona memiliki keragaman sosial budaya. Anak-anak dapat lebih jauh belajar berinteraksi sosial melalui pengalaman tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com