Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Tari Perang atau Tertarik Mengepang Rambut?

Kompas.com - 29/06/2012, 06:56 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Menyebut Papua sebagai destinasi wisata, yang terlintas pertama kali pastilah Raja Ampat. Nyatanya, begitu banyak destinasi wisata di Papua yang tak kalah menariknya dengan Raja Ampat.

Di Provinsi Papua, Anda bisa mampir ke kawasan Danau Sentani yang berada di Kabupaten Jayapura. Waktu terbaik datang ke kawasan ini terutama saat digelarnya Festival Danau Sentani.

Festival tahunan itu biasanya berlangsung selama sepekan, dimulai dari tanggal 19 Juni sebagai "tanggal langganan" festival ini. Sampai tahun ini, festival tersebut telah berlangsung lima kali. Untuk itu, jika tahun ini Anda terlewatkan menyaksikannya, segera agendakan kunjungan Anda tahun depan ke Danau Sentani.

Digelar setiap 19 Juni, pelaksanaan Festival Danau Sentani berpusat di Pantai Khalkote. Setiap tahunnya, beberapa biro perjalanan wisata lokal sudah mempromosikan festival ini, terutama ke negara-negara Eropa. Turis Belanda adalah pelanggan utamanya. Seperti pada Festival Danau Sentani V tahun ini, rombongan turis Belanda yang datang tercatat 70 hanya untuk menikmati festival ini.

"Kami dari Belanda. Dulu kami pernah sekolah di Abepura (Jayapura) sampai tingkat SMA. Lalu kembali ke Belanda. Jadi, ini reuni besar kami setelah 50 tahun," kata Miche (65) kepada Kompas.com di sela-sela pembukaan Festival Danau Sentani V, Selasa (19/6/2012) lalu.

Miche menuturkan, ia dan teman-temannya sengaja mengadakan reuni bertepatan dengan Festival Danau Sentani. Kepergiannya ini telah ia rencanakan sejak setahun sebelumnya, termasuk pemesanan tiket pesawat dan hotel. Walaupun mendengar mengenai isu-isu keamanan di Papua, ia dan teman-temannya mengaku tak mengurungkan niat untuk tetap menyaksikan Festival Danau Sentani.

"Kami tidak peduli dengan cerita dan berita, yang katanya Papua sedang rusuh. Kalau sudah niat datang, kami datang. Dan, di sinilah kami sekarang," ucap Miche.

Ia mengaku, karena menggunakan jasa biro perjalanan wisata, kunjungannya pun jadi lebih mudah. Mulai pemesanan hotel sampai sewa bus dan rencana perjalanan sudah diatur oleh biro perjalanan wisata.

Nah, bagaimana kalau ingin datang sendiri ke Festival Danau Sentani tanpa bantuan biro perjalanan wisata?

Anda tidak perlu khawatir merasa sulit, karena perjalanan ini bisa Anda lakukan. Hanya saja, karena saking banyaknya pengisi acara dan jadwal acara yang padat, kadang hal ini dapat membingungkan.

"Hari pertama saya tahu mau ngapain, hari kedua saya sudah bingung mau lihat apa," tutur Freddy, yang berprofesi sebagai wartawan.

Amat disayangkan, memang. Informasi mengenai jadwal acara dan atraksi wisata yang menarik untuk dilihat sangat minim dipublikasikan kepada pengunjung. Walaupun terdapat kantor sekretariat, Anda harus aktif bertanya untuk mengetahuinya, termasuk yang mana kantor tersebut.

Anda yang minim informasi tentu akan mengira, pusat acara seakan hanya bertempat di panggung. Padahal, banyak stan tersebar di seputaran festival dan menarik untuk dilihat. Pun, acara-acara yang berlangsung selama festival dan membuat Anda takjub dengan kekayaan budaya, eloknya kesenian, cantiknya aneka kerajinan, sampai keramahan masyarakat Sentani.

Untuk itu, jika berencana datang ke Festival Danau Sentani tahun depan, ada baiknya Anda menyimpan laman ini. Berikut acara-acara festival yang menarik untuk Anda lihat dan ikuti tahun depan:

Tari Felabhe

Tari perang ini akan menjadi atraksi pembuka festival. Tarian ini pertama kali dipentaskan di Festival Danau Sentani 2012. Tahun depan, tari ini kembali akan dipentaskan dengan penari berjumlah 500 orang dari 24 kampung yang tersebar di Danau Sentani. Mereka bergerak, menari-nari serentak sambil mengelu-elukan kidung perang sambil membawa busur dan anak panah.

Uniknya, para penari ini datang ke area panggung dengan perahu masing-masing. Sebagai saran, ada baiknya Anda tidak hanya menonton. Silahkan Anda bergabung ke tengah-tengah mereka, lalu menari bersama sambil mengikuti teriakan-teriakan kidung perang itu.

Anyam rambut keriting

Bentuk rambut keriting adalah ciri khas orang Papua. Para perempuan memiliki tradisi sendiri mengepang rambut keriting mereka dengan pola-pola tertentu. Kegiatan mengepang ini disebut sebagai Anyam Rambut Keriting. Menariknya, kegiatan ini malah dilombakan di festival nanti.

Memang, tradisi yang sudah ada sejak beradad-abad silam ini akan mengingatkan kita pada gaya kepang ala Afrika maupun jasa kepang di pantai-pantai Bali. Seni mengepang rambut ini dikerjakan mulai dari pangkal sampai ujung rambut. Lama pengerjaannya tergantung tebalnya rambut. Maka, jangan pulang dulu tanpa kepangan ala anyaman Papua.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com