Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kawasan Bromo di Dukuh Seruni

Kompas.com - 30/06/2012, 20:17 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Setelah wisata Gunung Bromo dibuka kembali oleh Bupati Probolinggo, Jawa Timur, Hasan Aminuddin pasca-erupsi sekitar setahun lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat mulai serius mengembangkan Dukuh Seruni di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, sebagai rintisan desa wisata.

Di Dukuh Seruni, wisatawan tak hanya menikmati pemandangan Gunung Bromo. Wisatawan bisa menikmati keindahan lain di sekitar Gunung Bromo, yakni melihat dari dekat gedung rumah adat Tengger, makanan khas nasi aron, kue tradisional kucur dan pasung serta kesenian Jathilan Tengger. Lalu, wisatawan juga bisa menikmati hamparan laut pasir, pasir berbisik, bukit teletubies hingga Seruni Point.

"Berkembangnya Desa Wisata Ngadisari, diharapkan bisa meningkatkan arus kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ujar Kepala Disbudpar Tutug Edi Utomo, Sabtu (30/6/2012).

Dimulai dari lautan pasir Gunung Bromo, pengunjung dapat melihat lebih dekat panorama Bromo pasca-erupsi. Kawasan Bromo memang sangat indah. Usai dari lautan pasir, perjalanan dilanjutkan ke bukit teletubies dengan melewati hamparan pasir berbisik.

Pemandangan yang tak kalah indahnya dapat dinikmati di tempat ini. Lereng-lereng gunung dan gundukan-gundukan layaknya tokoh film kartun teletubies dapat dinikmati di sini. Setelah puas menikmati keindahan bukit teletubies, perjalanan dilanjutkan ke Seruni Point dan gedung rumah adat Tengger. Di tempat ini, wisatawan disuguhi kebudayaan Tengger sambil menikmati makanan khas Tengger.

Menurut Tutug, Dukuh Seruni Desa Ngadisari memang disiapkan sebagai wisata budaya. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Tengger dalam mengelola agrowisata.

"Kami ingin wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan berkunjung lebih lama di sini," jelas Tutug.

Sementara Kepala Desa Ngadisari Supoyo menjelaskan, pasca erupsi pesona Bromo telah menjadi daya tarik alternatif bagi wisatawan. Sejak dibuka 3 April yang lalu, sudah banyak wisatawan yang datang dan menikmati keindahan Bromo.

Hingga kini sudah 1.781 jip yang datang ke tempat tersebut. "Tiap jip mampu mengangkut enam wisatawan. Berarti sudah ada sekitar 10.686 wisatawan yang berkunjung ke Dukuh Seruni Desa Ngadisari ini," ujar Supoyo.

Di Dukuh Seruni, wisatawan dapat menikmati keindahan pesona Bromo dari penanjakan dua atau yang biasa dikenal dengan sebutan Seruni Point. Walaupun belum ada pagar pembatas, tetapi wisatawan dapat melihat hamparan pasir dari tempat ini.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati agrowisata di dukuh yang dihuni oleh 15 KK tersebut. "Wisatawan juga dapat menikmati masakah khas Tengger dan gedung rumah adat Tengger. Di samping itu kebudayaan seperti upacara keagamaan dan lain sebagainya," jelas Supoyo.

Supoyo menambahkan, pembentukan Desa Wisata Ngadisari dimulai tahun 2004 silam. Gagasan tersebut dibuat berdasarkan permintaan dari Disbudpar. Saat itu, infrastruktur seperti akses jalan menuju ke kawasan Dukuh Seruni, terutama ke Seruni Point masih belum ada.

"Baru pada tahun 2007, infrastruktur jalan mulai dibangun. Selain itu kami juga membangun gedung rumah adat Tengger untuk mengenalkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Dukuh Seruni," terang Supoyo.

Di samping dapat melihat hamparan pasir, wisatawan juga dapat melihat kawah gunung Bromo. Dari Seruni Point ini, kawah Bromo dan kepulan asapnya seperti terlihat dari atas.

Wisatawan juga dapat melihat keindahan gunung Semeru secara bersamaan. "Dengan adanya Desa Wisata Ngadisari ini, kami ingin wisatawan betah dan tinggal berlama-lama sambil menikmati keindahan alam, agrowisata dan seni budaya di Dukuh Seruni Desa Ngadisari ini," pungkas Supoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Travel Tips
    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Travel Update
    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com