Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Wisata Saat "Bertamu" ke Desa Adat

Kompas.com - 04/07/2012, 14:18 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Dari perbincangan inilah, Anda dapat mengetahui keunikan budaya dan tradisi setempat. Penduduk desa adat juga terkenal ramah dan sangat menghormati tamu. Mereka dengan senang hati akan mengobrol panjang lebar dengan Anda mengenai kehidupan di desa itu.

Bicara dengan santun

Sopanlah saat berbicara, pun dalam pemilihan kata saat bertutur. Gunakan bahasa yang sopan. Hindari penggunaan kata-kata kasar yang provokatif maupun berbicara dengan nada kasar.

Jika maksud Anda adalah meminta tolong untuk melakukan sesuatu hal, mintalah dengan santun, tanpa menggunakan kata maupun nada menyuruh.  Jangan lupa ucapkan “terima kasih” di berbagai kesempatan.

Boleh saja becanda, namun pilih kata-kata yang sesuai. Hindari mengucapkan kata-kata kasar walaupun dalam kondisi becanda sekalipun.

Belajar bahasa setempat

Kuasai beberapa kata-kata percakapan dalam bahasa setempat, seperti kata “terima kasih”, “maaf”, “sampai jumpa”, dan ucapan selamat sesuai waktu seperti “selamat pagi” atau “selamat siang”.

Jika tak tahu, belajar saja dari penduduk setempat. Lalu langsung praktekan di setiap kesempatan. Ini salah satu cara menghargai budaya di daerah yang Anda sedang kunjungi.

Menyapa dengan sapaan bahasa setempat

Biasakan untuk menyapa seseorang sesuai sapaan di daerah tersebut. Pelancong dari Jakarta cenderung memanggil seseorang dengan sebutan “Mas” dan “Mbak”. Bahkan panggilan ini masih tetap dipakai kepada seseorang di luar Pulau Jawa sekalipun.

Padahal, sebutan ini tak lazim diucapkan untuk memanggil seseorang yang bukan berasal dari suku Jawa. Bahkan di Jawa Barat panggilan ini pun tak sesuai. Karena orang Sunda biasa memakai “Akang” dan “Teteh”.

Bandingkan pula dengan di Papua, gunakan sapaan “Pace” untuk “Bapak” dan “Mace” untuk “Ibu”. Sementara di beberapa daerah di Sumatera, seperti Aceh dan Sumatera Utara, panggilan lazim untuk pengganti “Mas” dan “Mbak” adalah “Bang” dan “Kak”.

Menghargai budaya setempat

Setiap desa memiliki kepercayaan dan hukum adatnya sendiri-sendiri. Sebagai tamu, hargailah budaya setempat dengan mengikuti segala aturan dan tradisi yang dianut penduduk setempat.

Kadang, beberapa hal terkesan tak logis bagi Anda. Namun, tetap hormati tradisi tersebut. Bagaimana pun, Anda sedang bertamu. Sudah sewajarnya Anda berlaku sesuai budaya setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com