Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2012, 10:49 WIB

TANYA :

Prof, saya mau bertanya.. Belakangan ini, sepupu saya mengeluhkan kebiasaannya tentang masturbasi. Kebiasaan itu terjadi sejak kelas 2 SMA,  sewaktu dia berpacaran secara  tidak sehat (phone sex dan masturbasi). Setamat SMA ( 4 tahun silam) hubungannya berakhir dan sekarang tidak mau berpacaran lagi, karena sejak putus masturbasi jadi kebiasaan dan tidak hilang, malahan meningkat menjadi kebutuhan. Malah kadang seharian melakukannya sampai mengeluhkan sakit urat dibetis dan paha.

Kalau tidak melakukannya, dia menjadi tidak semangat beraktivitas. Atau sebelum tidur, dia harus melakukannya dulu baru tertidur. Kebiasaan itu membuatnya aneh, dia mencoba menghentikannya tetapi malah tidak nafsu makan, insomnia, perokok aktif , tidak ceria, sering ngurung diri dan tertutup. Padahal, dulu dia anak yang suka bergaul dan beraktivitas. Dia bercerita kepada saya awalnya karena dia mengeluhkan insomnia. Karena saya seorang analisis farmasi, saya sarankan mengonsumsi diazepam sebelum tidur. Namun belakangan tidak mempan. Apa yang mesti dia lakukan agar kebiasaannya hilang, dan tentunya ini tidak normalkan dok? Apa sepupu saya mengalami gangguan psikologis? Dia juga tak mau dibawa ke psikolog,...Mohon bantuannya dok..

(Ana, 26, Padang)

JAWAB :

Masturbasi sebenarnya bukanlah suatu aktivitas seksual yang aneh atau tidak normal. Sebenarnya, masturbasi sama dengan hubungan seksual. Bedanya, pada masturbasi tidak ada pasangan seksual sehingga mendapat rangsangan dari diri sendiri atau alat bantu.

Tetapi kalau dilakukan berlebihan dan tidak terkontrol, tentu dapat menimbulkan akibat. Sama halnya dengan hubungan seksual yang tidak terkontrol, tentu dapat menimbulkan akibat buruk. Tetapi tentu saja, akibat yang mungkin terjadi tidak sama antara melakukan masturbasi dengan hubungan seksual yang tak terkontrol.

Pada sepupu Anda, tampaknya masturbasi dilakukan sebagai bentuk kompensasi dari tiadanya aktivitas seksual dengan pacarnya seperti sebelumnya. Karena itu dia mengalami beberapa keluhan kalau tidak melakukan masturbasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi masturbasinya, adalah menyarankan melakukan aktivitas fisik dan mental pada sore hari.

Dengan demikian diharapkan dia menjadi cukup lelah sehingga lebih mudah tidur. Yang pasti memberinya obat penenang bukanlah cara yang benar. Sebaiknya sarankan dia berkonsultasi lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com