Jangan lupa dayung untuk mengayuh di perahu karet. Setelah siap dengan peralatan, jangan langsung turun ke sungai. Dengarkan dulu instruksi dari pemandu. Anda harus mengetahui petunjuk aba-aba yang akan dilontarkan selama berarung jeram.
Nah, baru kemudian Anda turun ke perahu. Setiap perahu hanya bisa diisi oleh maksimal 4 peserta. Ada dua orang pemandu yang ikut serta dalam setiap perahu. Jika Anda pemula, sebaiknya pilih rute pendek sejauh lima kilometer yang ditempuh selama dua jam.
Dalam kegelapan malam, hanya disinari lampu-lampu temaram dari helm pemandu, Anda hanya bisa pasrah pada alam. Berteriaklah dan bebaskan stres Anda. Arungi sungai berbatu dan selami jeram-jeram menantang di Sungai Citarik.
Saking gelapnya, Anda tidak tahu apa yang ada di depan mata. Bisa jadi batu besar yang akan membalikan perahu. Atau, perahu menjadi tersangkut. Tak perlu takut, dengarkan saja instruksi pemandu. Lalu nikmati adrenalin yang mengalir di tubuh Anda.
Usai berarung jeram, keringkan tubuh Anda. Tak perlu mandi, karena udara malam begitu dingin. Lanjutkan dengan menghangatkan badan dengan kopi, teh, ataupun minuman jahe.
Jangan cepat-cepat tidur. Malam akan semakin seru dengan acara api unggun. Jagung bakar dan pisang rebus bisa menjadi teman menghabiskan malam. Sudah lelah? Tidurlah di kemah yang telah disiapkan pihak Arus Liar.
Ya, malam semakin menarik dengan merasakan tidur di alam terbuka. Hanya dibatasi oleh terpal kemah yang sederhana. Sementara, gemericik Sungai Citarik dan bunyi jangkrik di luar tenda, laksana lagu nina bobo bagi Anda.
Sabtu. Keluarlah dari tenda dan hiruplah udara pagi. Jangan bangun kesiangan. Sebab, sensasi udara pagi di pegunungan tak akan Anda temukan saat Anda kembali ke Jakarta.
Walau tidur di tenda, fasilitas kamar mandi yang nyaman dan bersih tersedia. Kelar mandi, saatnya menikmati sarapagi pagi. Menunya sederhana saja seperti nasi goreng dan minuman hangat.
Usai sarapan, saatnya berjalan-jalan kecil di seputar Sungai Citarik. Anda bisa mengobrol dengan penduduk setempat maupun membeli aneka barang dagangan yang mereka jajakan. Tentu berfoto-foto dengan latar belakang Sungai Citarik menjadi hal wajib.
Sudah saatnya pulang? Eit, tunggu dulu. Ayo, arung jeram sekali lagi. Ya, kali ini Anda harus mencoba berarung jeram di siang hari. Bedanya akan sangat terasa jika dibandingkan berarung jeram di siang hari.
Mengarungi Sungai Citarik di siang hari, Anda akan takjub dengan panorama hutan di sisi kanan dan kiri sungai. Di sepanjang perjalanan, Anda bisa bertemu dengan satwa seperti biawak.
Selesai arung jeram, barulah Anda kembali naik bus untuk perjalanan pulang ke Jakarta. Jika tertarik dengan arung jeram malam, Anda perlu menyiapkan uang sebesar Rp 575.000 per orang. Harga ini sudah termasuk pemandu, tim penyelamat, makan siang, penginapan, transportasi lokal, dan sertifikat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.