Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pantai Indah Berpagar Gunung-gunung

Kompas.com - 09/07/2012, 15:06 WIB
M Latief

Penulis

KOMPAS.com - Betapa tidak merasa tenang dan nyaman berada di kota Beppu, perfektur Oita, Jepang, ini. Berdasarkan data pemerintah kota pada Maret 2012 lalu, dari sebanyak 120.000 penduduk asli yang mendiaminya, 30.000 di antaranya adalah orang asing, terutama wisatawan yang datang dan pergi.

Praktis, kota ini memang benar-benar kota wisata, terutama wisata pantai dan hot springs (air panas). Ketenangan Kota Beppu, prefektur Oita, Jepang, memang patut diacungi jempol. Saking tenangnya, lelah menempuh perjalanan 12 jam Jakarta - Singapura- Fukuoka - Beppu bisa seketika langsung terobati, terutama ketika sejenak "menyelinap" dari tugas dinas kantor yang harus dihadapi selanjutnya.

Ya, pantai-pantai di kawasan Beppu adalah pantai yang tenang tak berombak. Wisatawan bisa dengan nyaman bermain di sini atau memancing tanpa khawatir dengan ombak besar menerjang.

Pemandangan pun sangat menarik, karena profil kota Beppu adalah pantai yang dekat dengan gunung. Praktis, setiap kali cuaca cerah menaungi langit, pemandangan terbuka di kota ini adalah pantai diselingi panorama puncak-puncak gunung dan perbukitan hijau di sekelilingnya.

Menikmati indahnya pemandangan dari taman pantai Shonnin Gahama, misalnya. Anda yang suka bersepeda bisa menikmati jalur sepeda di sepanjang lintasan pinggir pantai ini. Sekadar duduk-duduk bercengkerama sembari menikmati kue-kue kering juga tak kalah asyik. Karena persis di bibir pantai tak berombak ini Anda bisa melihat langsung Gunung Takashiyama atau "Gunung Monyet" nun di kejauhan. Saat leher gunung itu disaputi awan tipis, panorama sore hari di pantai ini akan semakin menarik. 

Pantai reklamasi

Kawasan pantai menarik lainnya di Beppu adalah Pantai Mochigahama. Meskipun hanya berupa pantai reklamasi yang baru dibangun lima tahun lalu, pantai ini jauh lebih bersih dan beradab dibandingkan pantai Ancol. Di sini, kondisi pantai sama sekali bebas dari sumpeknya pantai penuh sampah. 

"Konsep reklamasi ini sebetulnya permintaan masyarakat, karena mereka sangat ingin pantai yang bagus dan bersih. Tadinya, kawasan ini hanya pantai alami, tetapi kurang terawat dan enak dilihat. Sekarang, semua berubah jauh lebih bagus," ujar Dahlan Nariman, Vice-Dean of Admissions, Associate Professor, Education Development and Learning Support Center (EDLSC) di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), yang menemani perjalanan Kompas.com di Beppu, Jepang, pekan lalu.

Mendengar keterangan itu sungguh iri, tentu saja. Di Jakarta, kebanyakan pantai sengaja direklamasi untuk kepentingan bisnis pengusaha semata. Sementara di sini, kebutuhan publik yang dinomorsatukan. Tidak ada bangunan hotel tepat di bibir pinggir pantai, apalagi hingga pengelola hotel menyekat kawasan pantai berpasir di lokasi hotelnya hanya khusus untuk pengunjung hotel saja, seperti banyak ditemui di Jakarta atau kawasan pantai lain di Indonesia.

Di kawasan Pantai Tanoura, misalnya. Fasilitas publik untuk menikmati kawasan pantai ini tertata rapi. Replika kapal layar dibiarkan menjadi tempat bermain anak-anak dan orang tua. Bagi kaum muda, duduk-duduk di pinggir pantai atau teduhnya pepohonan yang menaungi bangku-bangku taman di sekitarnya menjadi salah satu kenikmatan tersendiri di kawasan pantai yang sudah masuk dalam wilayah perfektur Oita ini.

Duduk di tepi pantai berpasir yang bersih, menikmati panorama Gunung Takashiyama yang berdiri angkuh di kejauhan, rasanya sangat nyaman. Maka, jangan lewatkan untuk mampir ketika Anda singgah ke kota ini!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com