Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Alas Purwo

Kompas.com - 14/07/2012, 12:48 WIB

KOMPAS.com - Taman Nasional Alas Purwo terletak di ujung timur Pulau Jawa. Taman nasional ini masuk ke dalam dua kecamatan sekaligus yaitu Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo. Satu hal yang pasti, taman nasional tersebut berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Geliat ekowisata pun terlihat di Taman Nasional Alas Purwo. Sebuah harapkan, akan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi ini, dapat membantu pemerintah daerah mengelola kawasan yang dilindungi tersebut.

Untuk mencapai kawasan seluas 43.420 hektar ini, Anda bisa memilih rute Banyuwangi kota  mengarah ke Kecamatan Muncar. Lalu melewati Kecamatan Pasar Anyar dan sampailah di Kecamatan Tegaldlimo.

Sekitar sepuluh kilometer dari Kecamatan Tegaldlimo melalui Jalan Makadam, Anda akan menemukan Pos Rawabendo. Pos ini merupakan gerbang utama Taman Nasional Alas Purwo.

Jumat

Anda bisa menuju tempat penangkaran penyu di Pantai Ngagelan sebagai permulaan akhir pekan Anda. Perjalanan dari Pos Rawa Bendo menuju Pantai Ngagelan, semacam mengurai daftar kekayaan vegetasi hutan Alas Purwo. Di kanan dan kiri jalan, tampak hutan bambu lebat, berganti dengan hutan pohon mahoni.

Berdasarkan ekosistemnya, hutan di taman nasional alas purwo dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau atau mangrove, hutan tanaman, hutan alam dan hutan penggembalaan.

Pada bulan Januari hingga September, Pantai Ngagelan menjadi tempat bertelur empat jenis penyu. Penyu Abu-abu dengan nama latin Lupidochelys olivaceae, penyu hijau atau Chelonian mydas, penyu sisik atau Eretmocheyls imbricate, dan penyu belimbing atau Dermochelys coriacea.

Di pantai berpasir putih halus nan bersih ini, terdapat penangkaran anak penyu dari empat jenis penyu tersebut. Jika Anda datang di waktu yang tepat, Anda bisa ikut serta melepaskan penyu yang berusia lima bulan ke alam bebas.

Setelah menengok generasi-generasi penerus penyu langka, Anda bisa melanjutkan tour de jungle Alas Purwo ke wilayah Bedul, tepatnya Segoro Anak Bedul Resort Grajagan. Kata Bedul, diambil dari nama ikan unik yang hidup di sekitar sungai di kawasan ini.

Di kawasan Taman Nasional Alas Purwo tepatnya sepanjang Sungai Segoro Anak Bedul dengan luas 1.200 hektar ini terdapat 26 jenis mangrove. Untuk menanam mangrove, Anda butuh perahu atau biasa disebut gondang-gandung, yang mengantar Anda ke hutan mangrove.

Plesir Anda di kawasan sungai masih berlanjut. Usai tanam mangrove, gondang-gandung membawa Anda dan wisatawan lainnya menyusuri sungai. Sesekali tampak pencari kerang di tengah sungai.

Terletak di antara zona perairan dan daratan atau istilah ekologinya daerah ecoton, kawasan ini memiliki keanekaragaman jenis fauna yang relatif tinggi, baik di daratan maupun di sungai.

Fauna daratan pada umumnya menempati bagian atas pohon mangrove seperti burung, insekta, dan primata. Sementara pada sungainya, ikan dan kerang menempati lantai hutan mangrove juga dalam sungai.

Jika Anda datang pada bulan Oktober hingga Desember, Anda akan menemukan fenomena migrasi burung-burung asal Australia ke wilayah Taman Nasional Alas Purwo. Ada sekitar 14 jenis burung migran yang biasanya wara-wiri di udara dan daratan Alas Purwo.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Travel Tips
    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Travel Update
    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com