Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Alas Purwo

Kompas.com - 14/07/2012, 12:48 WIB

Namun, umumnya yang dijumpai bercengkrama di sekitaran hutan mangrove ini antara lain burung gajahan, trinil, bangau, belibis, ayam hutan, dara laut, dan pecuk ular. Mengagumkan.

Oya, kalau pandangan mata dilemparkan ke seberang anak sungai, tampak kampung nelayan Grajagan, Banyuwangi. Kapal-kapal para nelayan yang berwarna semarak dan berukuran besar bersandar di tepian pantai. Perahu-perahu tersebut, tak ubahnya karya  seni yang indah.

Sabtu

Menyaksikan banteng Jawa dan rusa berkeliaran di padang sabana, menjadi pilihan tepat di Sabtu pagi. Padang penggembalaan Sadengan adalah satu-satunya padang sabana buatan di antara sejumlah penggembalaan yang ada di taman nasional di Indonesia.

Pembuatan sabana ini lantaran sifat hutan Alas Purwo yang didominasi hutan bambu nan lebat, hutan pantai, dengan karakteristik yang berukuran tinggi besar. Demi fungsi pengamatan satwa, dibuatlah sabana dengan rerumputan nan segar.

Tak perlu khawatir mencari tempat untuk bermalam. Di daerah Grajagan terdapat kawasan resor yang bisa Anda singgahi.  Salah satu yang menarik adalah Joyo’s Surf Camp karena di sini adalah tempat berkumpulnya para surfer dunia.

Bolehlah Ada berbangga hati sebagai warga Indonesia. Karena surfing di Grajagan atau populer disebut G-land adalah spot terbaik dengan ombak tinggi dan menantang setelah Hawaii.

Pada musim ombak tinggi antara bulan Juli hingga Oktober, resor ini nyaris tak pernah sepi surfer asing. Belakangan, para surfer juga tertarik dengan geowisata hutan Alas Purwo. Sehingga mereka bisa datang kapan pun, tanpa terpengaruh musim ombak terbaik.

Hal yang menyenangkan dari resor ini adalah tak ada hari tanpa pesta. Maksudnya, barbeque malam-malam di tepi Pantai Plengkung. Wonderful!

Minggu

Nama Alas Purwo diyakini memiliki arti hutan pertama atau hutan tertua di Pulau Jawa. Apalagi ditunjang dengan kondisi alam hutan yang memang memiliki sejumlah situs-situs dengan keunikan alam dan dianggap keramat.

Anda bisa mencoba menyusuri hutan Alas Purwo yang memang memiliki kesan magis. Namun secara kasat mata, Taman Nasional Alas Purwo bisa menjadi pilihan wisata yang lengkap bagi para penyuka jalan-jalan, menjelajah hutan nan asri, mengamati tetumbuhan nan kaya jenis maupun bentuknya.

Tak hanya itu, Anda pun bisa menikmati wisata pantai yang menakjubkan, berselancar dan juga wisata ziarah atau wisata budaya. Belum lagi mengenali budaya, bisa menambah kekayaan pribadi loh, maksudnya kaya akan pengetahuan mengenai kehidupan beraneka ragam suku bangsa di indonesia ini.

Ada sekitar 40 gua di kawasan Alas Purwo ini dan salah satu yang bisa Anda kunjungi adalah Gua Istana. Dari posko pancur tempat Anda meminta izin untuk mengunjungi Gua Istana, Anda harus berjalan kaki sekitar satu jam untuk menyusuri hutan bambu.

Perjalanan Anda memang sedikit akan terhalang ranting ataupun bambu yang roboh. Jadi berhati-hatilah dan gunakan pakaian ataupun alas kaki yang nyaman. Bagi sebagian pengunjung Gua Istana ini digunakan sebagai tempat untuk bersemedi, berdoa, atau lelono.

Dan, mengakhiri akhir pekan Anda di Taman Nasional Alas Purwo, cobalah untuk beranjak ke Pantai Pancur, pantai dengan pasir berbutir kasar atau pasir gotri dan pecahan karang hitam.

Tersembuyi dari keramaian, berada di tengah sunyinya hutan, yang terdengar hanya kicauan burung dan gemerisik gesekan ranting pohon yang tertiup angin. Sebuah pantai yang merupakan nilai tambah bagi para pencari kedamaian di hutan Alas Purwo. (Fitri Oktarini/Citrakalam Misiani/Desima Aritonang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com