Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Wisata Indonesia Sasar Transaksi 19 Juta Dollar AS

Kompas.com - 17/07/2012, 20:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Lampung kembali menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2012. TIME merupakan sebuah pameran pasar wisata Indonesia tertua yang telah berlangsung secara tahunan sejak tahun 1994.

Namun, ada beberapa catatan perbaikan yang harus dirampungkan oleh Lampung sebagai tuan rumah. Penyelenggaraan TIME 2011 mencatat bahwa ajang ini dihadiri 77 buyer dari 27 negara. Hanya saja terjadi penurunan nilai transaksi dibanding TIME 2010 yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Tahun lalu nilai transaksinya 15,7 juta dollar AS. Ini menurun dibanding Lombok yang mencapai 18,9 juta dollar AS. Kita lihat fasilitas seperti akomodasi dan lain-lain dibanding Lombok, Lampung memang kurang,” tutur Chairperson TIME 2012, Meity Robot dalam jumpa pers TIME 2012, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (17/7/2012).

TIME 2012 akan berlangsung di Graha Wangsa Bandar Lampung pada 9-12 Oktober 2012. Pameran tersebut menjadi ajang para pelaku usaha pariwisata dan industri pendukungnya di Indonesia untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa wisata dalam negeri kepada pebisnis pariwisata dari mancanegara.

Hanya saja, lanjut Meity, ada pula faktor luar yaitu krisis Eropa yang melanda, menyebabkan buyer (pembeli dari kalangan pebisnis pariwisata) menurun dari segi kuantitas maupun kualitas. Tetapi, pihaknya menargetkan tahun 2012 nilai transaksi dapat mencapai 19 juta dollar AS.

Ajang pameran business to business tersebut akan mempertemukan buyer mancanegara dengan seller Indonesia. Meity menambahkan tahun ini jumlah peserta delegasi buyer diharapkan mencapai 80 peserta dari minimal 27 negara seperti tahun lalu. Sementara itu, untuk seller, telah disiapkan 78 stan.

Sementara itu, Direktur Promosi Dalam Negeri Kemenparekraf, M. Faried menuturkan bahwa sebagai ajang pameran wisata tertua di Indonesia tersebut, selalu memberikan manfaat bagi daerah yang menjadi tuan rumah.

“Tuan rumah kembali dipercayakan Lampung. Tentu ada pembelajaran, harapannya pasti pergelaran pada tahun 2012 ini yang mendapatkan manfaat terbesar adalah Lampung,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Lampung akan menerima manfaat berupa jaringan pasar yang semakin luas baik dari industri pariwisata dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Lampung akan semakin terekspos di dunia.

Faried juga berharap ajang TIME 2012 dapat memberikan kontribusi pada pencapaian target wisman. Tahun 2013, pemerintah menetapkan target kunjungan wisman sebesar 8,5 juta.

Hal senada juga diungkapkan Meity, ia berharap dengan penyelenggaraan kedua di Lampung, Lampung semakin dikenal di dunia. Sebab, lanjutnya, tak semua kenal Lampung. “Event ini kesempatan yang bisa dimanfaatkan pemerintah Provinsi Lampung,” tuturnya.

Ia mengakui terdapat beberapa kekurangan saat penyelenggaraan TIME 2012, terutama masalah sumber daya manusia di bidang pariwisata.

“Mereka (Lampung) memang baru pertama kali ikut pasar wisata. Jadi masih bisa kita upgrade SDM-nya. Masih ada waktu untuk pembelajaran,” kata Meity.

Tahun ini merupakan TIME ke-18 dan diselenggarakan oleh Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, serta seluruh komponen pariwisata di Indonesia.

Penyelenggaraan TIME tahun ini diramaikan pula oleh serangkaian acara menjelang TIME 2012, di antaranya Tapis Carnival, Festival Krakatau ke-22, Pergelaran Seni Budaya dari 20 provinsi di Indonesia, serta Tour Krakatau.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com