Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Ijen Sungguh Memesona

Kompas.com - 21/07/2012, 07:58 WIB

KOMPAS.com - Kawah Gunung Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur berada di ketinggian 2.386 meter dari permukaan laut. Keindahan kawahnya yang berwarna hijau tosca berpadu dengan langit biru cerah dan lereng-lereng tebing yang terjal kecokelatan dengan garis tegas diatasnya membuat wisatawan akan terpesona dengan keindahannya.

Jalan terjal yang harus ditempuh sepanjang tiga kilometer dari pos akhir Paltuding membuat rasa capek akan sirna setelah mencapai puncaknya.

Kawahnya yang berbentuk lonjong dengan kepulan asap di beberapa tempat dan warna kuning dari belerang di pinggiran kawahnya  membuat perpaduan yang indah pandangan mata. Hawa yang sejuk dan lereng gunung yang berupa hutan asli rimbun kehijauan diselimuti kabut menambah eksotis suasana di pagi hari.

Dari  Jakarta ke Gunung Ijen bisa ditempuh melalui kota Surabaya atau Denpasar, Bali dari Kota Bondowoso dan Banyuwangi. Kendaraan off road dibutuhkan disini karena jalannya terjal dan banyak yang rusak, berbatu. Memakan waktu sekitar tiga jam perjalanan dari kota kabupaten terakhir tersebut.  Jarak yang ditempuh sekitar 80 kilometer ke pos akhir Paltuding. Di Paltuding juga ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen Kehutanan dengan tarip Rp 100.000 per kamar per hari. Dari Paltuding perlu waktu dua jam untuk naik ke kawahnya dengan berjalan santai.

Sebelum tiba di puncak Gunung Ijen, kita terlebih dahulu menemukan lereng gunung yang asri dengan hutan pinus yang diselimuti kabut. Di  sepanjang jalan akan berpapasan dengan beberapa penambang belerang yang membawa beban di pundaknya belerang berwarna kuning dengan berat 80 kilogram. Puncak Gunung Raung dan Gunung Argopuro di kejauhan juga kelihatan dari lereng sehingga sejauh mata memandang kelihatan beberapa gunung menjulang sangat sedap dipandang mata.

Penambang belerang yang berjumlah ratusan menambah semangat untuk naik gunung karena serasa kita punya teman untuk mencapai puncaknya. Wisatawan asing dari Eropa lebih mendominasi dari pada wisatawan lokal yang berkunjung ke Gunung Ijen. Nenek-nenek bule dengan tongkat kayu dengan semangat berusaha naik ke puncaknya membuat penulis malu dan urung untuk balik turun lagi lagi karena terjalnya jalan pendakian. Tongkat dari ranting pohon diperlukan untuk mempermudah jalannya pendakian.

Waktu paling bagus untuk mendaki pukul 05.00-07.00 WIB karena menghindari bau dari uap belerang yang menusuk apabila mencapai  puncaknya terlalu siang. Di pagi hari uap belerang juga tidak menutupi kawahnya sehingga kita bisa menikmati warna hijau tosca kawahnya. Matahari yang belum bersinar terik dan lereng gunung berselimut kabut juga lebih nyaman dinikmati di pagi hari.

Kalau ingin melihat api biru dari belerang yang mengeluarkan sinarnya di kawah Gunung Ijen harus berangkat mendaki dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dari pos Paltuding. Perlu membawa senter dan wisatawan tidak perlu khawatir sendirian naik gunung pada dini hari. Karena jam-jam tersebut juga waktu  penambang belerang untuk berangkat kerja. Melihat api biru adalah puncak pesona uniknya kawah Gunung Ijen, karena api biru secara alami terlihat warnanya hanya di malam hari sebelum matahari terbit. Perlu turun  dengan jalan terjal ke penggiran kawahnya untuk melihat api biru.

Untuk penginapan yang lebih bagus bisa menginap di wisma milik PTP XII di perkebunan Belawan dan Jampit yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Paltuding. Menginap di wisma PTP ini pengunjung juga sekalian bisa melihat proses pemetikan kopi sampai proses pengeringan di pabrik. Mencium bau bunga kopi yang berwarna putih seperti harum aroma melati dan melihat buah kopi yang berwarna merah di sepanjang jalan ke perkebunan membawa juga keasyikan sendiri. (Asita DK Suryanto; email: asita@djojokoesoemo.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com