Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkleng: Sensasi Semangkuk Tulang

Kompas.com - 22/07/2012, 07:38 WIB

Hingga ke sumsum

Pak Manto mulai berjualan tengkleng dan sate sejak 1990-an. Awalnya dia ikut orang. Setelah memiliki modal, Pak Manto membuka warung tengkleng sendiri. Warung pertamanya berlokasi di Keprabon, lalu berpindah lokasi tiga kali hingga akhirnya berlabuh di Jalan Honggowongso dari tahun 2000 hingga sekarang. Meski sering berpindah, pelanggan setia, termasuk dari luar Solo, tetap mengikutinya.

Seperti Pak Manto, Ediyem adalah pemain lama dalam bisnis pertengklengan. Dia mulai berjualan tengkleng di kawasan Pasar Klewer tahun 1971. Awalnya, Ediyem berdagang secara berkeliling menyambangi pelanggan yang berserak di lorong-lorong pasar. Tahun 1990-an, dia mulai mangkal di depan gerbang Pasar Klewer hingga sekarang.

Pelanggan Warung Tengkleng Ibu Edi kebanyakan pengunjung Pasar Klewer yang sebagian datang dari sejumlah daerah. Salah seorang di antaranya adalah Sri Soho (60), perias pengantin asal Blitar, Jawa Tengah. Setiap bulan dia berbelanja keperluan pengantin di Pasar Klewer. Seusai berbelanja dia pasti menyempatkan diri mampir mencicipi tengkleng Ediyem. ”Saya berlangganan sejak tahun 1990-an,” ujar Soho.

Sarmin asal Purwodadi juga selalu menyempatkan diri mampir ke Warung Tengkleng Ibu Edi setiap bertugas ke Solo. Sambil menyeruput kuah tengkleng, dia mengatakan, ”Besok kalau ke Solo, ya, saya mampir lagi ke sini.”

Di warung Ibu Edi, pelanggan menyeruput kuah tengkleng sampai tandas. Di Warung Tengkleng Pak Manto, pelanggan mencecap setiap jengkal kelezatan tengkleng hingga sumsum tulangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com