KOMPAS.com – Tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, membuat anak begitu dekat dengan modernitas. Permainan modern, lalu menghabiskan akhir pekan di mal. Seorang anak pun berhak untuk bersentuhan dengan budaya tradisional. Dari budaya tradisional yang ia pelajari inilah, anak mengenal latar belakang dirinya sendiri. Hal yang akan membentuk jati dirinya kelak.
Atau, sesekali perkenalkan si kecil budaya daerah lain, sehingga ia semakin mengenal keragaman budaya di Indonesia, pun belajar toleransi. Jika Anda tinggal di Jakarta, berikut beberapa ide berakhir pekan bersama anak sambil mengenalkan ia pada budaya-budaya tradisional Indonesia.
Belajar Wayang. Sebelumnya, coba ajak si kecil mampir ke Museum Wayang yang terdapat di kawasan Kota Tua Jakarta. Di sana ia bisa melihat beragam wayang dari seluruh penjuru Indonesia.
Setelah itu ajak si kecil menonton pertunjukan wayang. Biasanya di akhir pekan Museum Wayang menggelar pertunjukan wayang. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga kerap mengelar pertunjukan wayang.
Syukur-syukur jika ia tertarik, bisa Anda ajak berlatih menjadi dalang. Anda bisa mendatangi Istana Anak yang berada di kawasan TMII. Di tempat tersebut, terdapat sanggar khusus untuk pelatihan dalang-dalang cilik.
Jangan kaget. Walau dialog yang dibawakan pedalang dalam Bahasa Jawa, nyatanya peserta pelatihan banyak yang bukan berlatar belakang Suku Jawa.
Menari Tarian Tradisional. Di Jakarta sudah ada beberapa sanggar tari yang menawarkan kursus menari tarian tradisional bagi anak-anak. Pilihannya pun beragam, tidak hanya tarian Jawa ataupun tarian Sunda.
Jika anak Anda sudah pawai menarikan suatu tarian daerah, bagaimana kalau sesekali mencoba mengenalkan tarian dari daerah lain. Ajak saja terlebih dahulu si kecil melihat aneka tarian lintas suku.
Selain sanggar-sanggar tari, salah satu tempat yang bisa Anda kunjungi adalah Taman Ismail Marzuki dan TMII. Hampir semua anjungan daerah di TMII memiliki sanggar tari masing-masing.
Menonton Sendratari. Si kecil mungkin sudah terbiasa menonton tarian tradisional di sekolah. Bagaimana kalau sendratari? Sebuah pentas drama penuh tarian mungkin jarang ia saksikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.