KOMPAS.com – Freddy (31) selalu ingat saat perjalanan wisatanya ke Saigon, Kamboja. Saat asyik makan, ia dan bersama teman didatangi seorang ibu. Awalnya, Freddy tidak paham dengan maksud si ibu. Apalagi si ibu tak bisa berbicara bahasa Inggris. Ternyata, si ibu minta uang ke Freddy.
“Dia pengemis. Ya, akhirnya menolak kasih dengan isyarat pakai tangan saja. Lalu dia pindah ke meja sebelah,” cerita Freddy.
Wisata ke negara-negara berkembang, sama halnya melancong ke berbagai daerah di Indonesia, anak jalanan dan pengemis menjadi pemandangan umum. Wisatawan pun kerap terganggu dengan pengemis. Apalagi pengemis yang meminta dengan cara memaksa.
Di negara-negara seperti India, Kamboja, Vietnam, Filipina, termasuk Indonesia, pengemis usia anak-anak pun mudah ditemukan. Seringkali para pengemis ini masuk dalam sindikat pengemis.
Beberapa pengemis juga menerapkan pola meminta dengan memaksa ataupun mengancam. Kejadian serupa bisa Anda temukan pula di negara-negara berkembang lainnya, tak hanya di Indonesia.
Sebaiknya, Anda tidak memberikan uang kepada pengemis. Jika memang ingin membantu, salurkan bantuan Anda di yayasan atau organisasi yang fokus memberikan bantuan kepada anak-anak jalanan.
Jangan mengusir. Jika berhadapan dengan pengemis dan pengamen, janganlah mengusir ataupun bertingkah kasar. Tetaplah jaga kesantunan. Cukup menolak dengan menggelengkan kepala dan mengangkat telapak tangan ke arahnya sebagai tanda menolak.
Jika tetap memaksa, tolak secara konsisten namun tak kasar. Cukup katakan "maaf" atau "tidak" dengan nada tegas.
Memberi makan. Memberi pengemis barang boleh-boleh saja. Apalagi kalau pengemis anak-anak, lebih baik memberikan barang daripada uang. Sebab, banyak pengemis anak-anak yang merupakan bagian dari sindikat.
Uang yang mereka terima pada akhirnya untuk orang tua atau ketua sindikat. Barang yang diberikan bisa berupa kaus atau payung jika mereka mengemis saat kehujanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.