Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghadapi Pengemis Saat Melancong

Kompas.com - 31/07/2012, 10:20 WIB
Fitri Prawitasari,
Ni Luh Made Pertiwi F

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Freddy (31) selalu ingat saat perjalanan wisatanya ke Saigon, Kamboja. Saat asyik makan, ia dan bersama teman didatangi seorang ibu. Awalnya, Freddy tidak paham dengan maksud si ibu. Apalagi si ibu tak bisa berbicara bahasa Inggris. Ternyata, si ibu minta uang ke Freddy.

“Dia pengemis. Ya, akhirnya menolak kasih dengan isyarat pakai tangan saja. Lalu dia pindah ke meja sebelah,” cerita Freddy.

Wisata ke negara-negara berkembang, sama halnya melancong ke berbagai daerah di Indonesia, anak jalanan dan pengemis menjadi pemandangan umum. Wisatawan pun kerap terganggu dengan pengemis. Apalagi pengemis yang meminta dengan cara memaksa.

Di negara-negara seperti India, Kamboja, Vietnam, Filipina, termasuk Indonesia, pengemis usia anak-anak pun mudah ditemukan. Seringkali para pengemis ini masuk dalam sindikat pengemis.

Beberapa pengemis juga menerapkan pola meminta dengan memaksa ataupun mengancam. Kejadian serupa bisa Anda temukan pula di negara-negara berkembang lainnya, tak hanya di Indonesia.

Sebaiknya, Anda tidak memberikan uang kepada pengemis. Jika memang ingin membantu, salurkan bantuan Anda di yayasan atau organisasi yang fokus memberikan bantuan kepada anak-anak jalanan.

Jangan mengusir. Jika berhadapan dengan pengemis dan pengamen, janganlah mengusir ataupun bertingkah kasar. Tetaplah jaga kesantunan. Cukup menolak dengan menggelengkan kepala dan mengangkat telapak tangan ke arahnya sebagai tanda menolak.

Jika tetap memaksa, tolak secara konsisten namun tak kasar. Cukup katakan "maaf" atau "tidak" dengan nada tegas.

Memberi makan. Memberi pengemis barang boleh-boleh saja. Apalagi kalau pengemis anak-anak, lebih baik memberikan barang daripada uang. Sebab, banyak pengemis anak-anak yang merupakan bagian dari sindikat.

Uang yang mereka terima pada akhirnya untuk orang tua atau ketua sindikat. Barang yang diberikan bisa berupa kaus atau payung jika mereka mengemis saat kehujanan.

Namun tetap lihat-lihat situasi, karena kadang si anak pun bisa kena omelan jika menerima barang dan bukannya mendapatkan uang. Kalaupun Anda mau memberikan makanan, pastikanlah itu bukan sisa. Pesankan makanan yang baru buat pengemis tersebut.

Pedagang bukan pengemis. Tak hanya pengemis, kadang kala penjual suvenir maupun makanan menjual dagangannya dengan sikap agresif. Pedagang usia anak-anak seringkali menjual dengan memaksa sampai wisatawan tidak tega.

Saya pernah melihat turis domestik saat melancong ke daerah di Nusa Tenggara yang memberikan begitu saja uang ke anak-anak yang menjajakan suvenir. Ia sendiri tidak mengambil barang dagangan yang dibeli karena menganggap tidak memerlukan barang tersebut.

Bisa ditebak, si anak pun kegirangan karena mendapatkan uang tetapi barang dagangan masih utuh dan bisa dijual ke orang lain. Di lain kesempatan, kejadian serupa kembali saya temukan saat berkunjung ke sebuah daerah di Pulau Sumatera.

Bedanya, si anak menolak uang pemberian turis. Ia memaksa si turis harus mengambil barang dagangannya. Sebab, jika ia mengambil uang tetapi pembeli tidak mengambil barang yang dibelinya, itu berarti dirinya adalah pengemis. Ia tak mau disamakan dengan pengemis.

Jika Anda menemukan kasus seperti ini, belilah dagangan yang mereka jajakan. Jangan memberikan uang secara cuma-cuma karena hal ini hanya akan mengajarkan mereka untuk bersikap menjadi pengemis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com