JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melirik potensi "spiritual tourism" yang kini mulai berkembang dengan komunitas yang semakin luas di seluruh dunia.
"Spiritual tourism ini merupakan tren baru, salah satu bentuk pariwisata yang berkualitas yang sangat potensial untuk dikembangkan," kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Pariwisata Kemenparekraf, I Gde Pitana, di Jakarta, Kamis (2/8/2012).
Menurut Pitana, spiritual tourism sebagai bentuk pariwisata berkualitas karena dalam praktiknya sangat menghargai budaya lokal, mencintai alam dan lingkungan, serta sebagian besar turisnya berasal dari kalangan yang berpendidikan.
Pitana menilai, potensi spiritual tourism untuk dikembangkan di Indonesia sangat besar karena Indonesia memiliki sejumlah destinasi yang cocok untuk itu terutama Bali. "Belakangan ini di seluruh dunia, tren spirituality semakin meningkat, banyak yang tidak mendiskusikan agama melainkan berbicara spiritual. Mereka mencari peace and harmony," katanya.
Oleh karena itu, destinasi bagi wisata spiritual tidak menuntut sarana dan prasarana yang berlebihan sehingga sepanjang ada aksesibilitas, dinilainya sudah cukup.
Pitana menjelaskan, komunitas spiritual tourism saat ini sudah mulai meluas dan kerap menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuannya. "Misalnya saja komunitas Anand Khrisna, Bali Meditator, Brahma Kumaris, dan lain-lain," katanya.
Bahkan pada September 2012, lanjut Pitana, rencananya akan digelar acara besar bertajuk "Bali International Meditator Summit" dan "Bali International Yoga Conference". "Dalam kebijakan saat ini pengembangan spiritual tourism masuk dalam cultural heritage tourism. Kita menganggapnya masih terkait dengan kebudayaan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.