Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerinduan pada Bongko Kopyor Saat Ramadhan

Kompas.com - 03/08/2012, 11:14 WIB

Meskipun isinya sama, terdiri dari kelapa muda, nangka, pisang, mutiara, dan roti, kalau dikemas dalam gelas namanya serikaya. Namun, bagi sebagian orang, bongko terasa lebih enak jika dikemas daun pisang karena ada aroma khasnya.

Di Manyar sedikitnya ada lima pembuat bongko kopyor. Bongko kopyor juga bisa didapati di Sembayat dan Mengare, Kecamatan Bungah, serta Kecamatan Sidayu.

Zainudin menuturkan, ia membeli bongko kopyor untuk mengobati kerinduan menikmatinya saat bulan puasa. Saat berbuka puasa, terasa nikmat menyantap bongko kopyor. ”Badan terasa segar,” ujarnya.

Sementara itu, Khoirul Huda (35) menyukai bongko kopyor yang tanpa tepung, dengan isi roti tawar, kelapa, nangka, dan pisang yang dirajang kecil-kecil ditambah mutiara. Baginya yang penting segar dan tidak terasa enek.

Apa pun pilihan isinya, bongko kopyor Gresik menjadi salah satu pilihan hidangan buka puasa. Momentum Ramadhan ini menjadi berkah setahun sekali bagi pembuat dan pedagang bongko kopyor.

Jika satu pembuat saja rata-rata bisa membuat Rp 600 bungkus per hari dengan harga 4.000 per bungkus, omzet setiap pembuat bongko Rp 2,4 juta sehari. Bagi pedagang, jika satu bungkus mengambil untung Rp 1.000, dalam sehari laku sedikitnya 100 hingga 250 bungkus, untung bersih didapat Rp 100.000 sampai Rp 250.000 per hari.

Tidak mengherankan jika bulan Ramadhan banyak yang membuat bongko kopyor, padahal biasanya mereka berjualan nasi. Ada penjual jajanan gorengan yang beralih menjadi penjual bongko kopyor.

Yang pasti, setiap datangnya bulan Ramadhan, di Gresik, bongko kopyor selalu dinantikan. Bongko kopyor tetap dirindukan pembuat, pedagang, sekaligus penikmatnya. Kerinduan pada bongko kopyor hanya terjawab saat Ramadhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com