Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Raksasa Laut di Teluk Cendrawasih

Kompas.com - 14/08/2012, 08:40 WIB

Catatan TNTC hingga 2012 ada sekira 40 ekor hiu paus yang hidup di kawasan teluk ini. Mereka selalu ada sepanjang tahun dan sering ditemukan berkelompok. Penemuan hiu paus yang terbesar memiliki panjangnya sekira 14 meter dan berbobot 15 ton. Saat ini, perlindungan hanya mengacu bahwa hiu paus adalah satwa yang rentan.

Status perlindungan hiu paus ini perlu ditingkatkan sebagai satwa dilindungi seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. Jangan sampai terlambat dan keadaan berbalik seperti tahun 2005 saat hiu terancam karena perburuan siripnya. Lalu keberadaan hiu paus ini di Taman Nasional Teluk Cendrawasih bisa jadi hanya tinggal cerita saja dan penyesalan anak cucu.

Tidak ada seorang pun tahu apa lagi yang dapat ditemukan dari penyingkapan di Teluk Cendrawasih. Indonesia layak bangga pada masyarakat Papua di Teluk Cendrawasih yang bekerja sama dengan para peneliti dan aktivis lingkungan untuk menjaga keberadaan ikan terbesar di muka bumi ini.

Bermainlah ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih, tepatnya ke Kwatisore. Di sini Anda dapat menyelam atau snorkeling sembari berinteraksi dan bermain bersama  hiu paus yang jinak. Anda yang belum berminat mencemplung maka bisa memberi makan hewan ini dari atas bagan. Hiu paus adalah alasan kuat mengapa berwisata ke bagian timur Indonesia dapat menjadi begitu spesial. Sepulangnya bertemu hiu paus yang luar biasa itu dipastikan benak Anda dipenuhi rasa terpesona. Jadi, ada pilihan lain berwisata bahari di Papua selain ke Raja Ampat bukan!

Untuk datang ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih, waktu yang bersahabat adalah antara Mei dan Oktober meskipun hiu paus dapat ditemui di sini sepanjang tahun. Tersedia penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar menuju Biak, berikutnya menggunakan pesawat Susi Air ke Manokwari atau Nabire. Tersedia juga  penerbangan dari Jayapura ke Biak. Anda yang datang dari Jakarta dan Makassar dapat memanfaatkan penerbangan dengan Batavia ke Manokwari. Dari Manokwari ke TNTC dapat melanjutkan perjalanan menggunakan kapal laut sejauh 95 km. Maskapai Lion menyediakan penerbangan dari Jakarta langsung ke Nabire. Sementara dari Nabire ke TNTC menggunakan perahu motor sejauh 38 km atau sekira 3 jam.

Apabila Anda berminat atau bermimpi melakukan live aboard dengan kapal phinisi maka tersedia operator diving live aboard (LOB) yang melayani jasa penjelajahan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Operator diving live aboard dapat ditemui di Bali, Raja Ampat, dan Sorong.

Bagaimana pun juga perjalanan dengan cara live aboard adalah yang paling logis untuk menjelajahi banyak titik menyelam secara sekaligus di TNTC yang sulit dijangkau, tersebar, dan jauh dari daratan. Pilihlah operator yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Pihak operator akan mengatur segala kebutuhan Anda selama tinggal berhari-hari di atas kapal. Mereka juga akan mengarahkan pada banyak titik menyelam, mengatur perlengkapan, mengecek arus, menunggu dan memandu Anda selama penyelaman, hingga melayani kebutuhan makanan. (him)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com