Pengalihan arus lalu lintas itu akan dilakukan hingga Minggu (26/8) mendatang, sejak pukul 12.00 hingga pukul 16.00. Pertimbangannya, jalur Kota Cirebon ke arah Gunung Jati akan mulai padat sekitar pukul 17.00 akibat adanya tradisi ziarah kliwonan ke Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon.
Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Ajun Komisaris Besar Asep Edi Suheri, Kamis, di Cirebon.
”Hingga Kamis siang, tercatat lebih dari 12.000 kendaraan roda empat dan roda dua yang melintasi Kota Cirebon dari Jawa Tengah. Sebagian besar dari kendaraan itu adalah pemudik yang bertujuan kembali ke Jakarta,” ujarnya.
Menurut Asep, jumlah kendaraan bermotor pada ruas balik itu diperkirakan akan terus meningkat. ”Sabtu (25/8), diperkirakan akan menjadi puncak arus balik,” tambah Asep.
Dari pantauan hingga Kamis sore, arus kendaraan roda empat di jalur pantai utara (pantura) Cirebon sampai Indramayu terlihat padat merayap sejak Rabu (22/8) malam hingga Kamis dini hari.
Demikian juga arus balik di jalur selatan yang melewati Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar. Data dari pos pengamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Nagreg, jumlah kendaraan menuju barat, seperti Bandung dan Jakarta, mencapai 25.484 unit. Sejak pukul 13.30 hingga 18.30, jumlah kendaraan mencapai 27.418.
Kendaraan dari Garut menuju Nagreg juga semakin ramai. Polisi harus memecah jalur di Pasar Kadungora, Garut, untuk mengurangi kemacetan. Meskipun demikian, kemacetan di jalur alternatif itu tetap tidak terhindarkan.
Seiring dengan meningkatnya arus kendaraan dari Cirebon, bus antarkota dengan volume penumpang yang tinggi semakin meningkat. Pantauan itu terlihat sejak Rabu hingga Kamis ini.