Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pesona Kelimutu

Kompas.com - 26/08/2012, 09:37 WIB

Kalangan ilmuwan dan peneliti memberikan informasi, kandungan kimia berupa garam besi dan sulfat, mineral lainnya, serta tekanan gas aktivitas vulkanik, juga sinar matahari adalah faktor penyebab perubahan warna air Danau Kelimutu. Perubahan warna juga mengindikasikan aktivitas Gunung Kelimutu. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi aktif di Pulau Flores.

Dari catatan sejarah, sejak tahun 1830 hingga 2007 terdata sedikitnya delapan kali letusan Gunung Kelimutu. Salah satunya pada 3 Juni 1968 terjadi letusan di dalam air Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai, yang didahului suara mendesis, disusul semburan air coklat kehitaman. Semburan air mencapai ketinggian lebih kurang 10 meter.

Masyarakat etnis Lio meyakini kawasan Danau Kelimutu merupakan kampung arwah. Roh orang yang sudah meninggal tinggal di salah satu dari tiga danau kawah yang ada.

Tiwu Nua Muri Koo Fai diyakini sebagai istana roh orang muda. Tiwu Ata Mbupu diperuntukkan bagi roh para orang tua, sedangkan Tiwu Ata Polo untuk roh-roh orang jahat semasa hidupnya.

Sejumlah kalangan juga meyakini ada hubungan antara perubahan warna Danau Kelimutu dan ramalan akan terjadi sesuatu yang penting di suatu negara atau Indonesia sendiri. Apa pun itu, faktanya, warna Danau Kelimutu berubah. Setidaknya hal itu menunjukkan gejala alam dan kebesaran Allah, Sang Pencipta alam semesta.

Bagi mereka yang dapat menyaksikan fenomena yang tiada duanya di muka Bumi ini tentunya hal ini merupakan kesan manis, apalagi terjadi di hari yang suci Idul Fitri 2012. Tidak ada salahnya kita juga dapat meyakini dengan berpikir positif bahwa ini pertanda baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com