Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Ratu Boko, Kemegahan Istana di Atas Bukit

Kompas.com - 31/08/2012, 18:25 WIB
Regina Rukmorini

Penulis

KOMPAS.com - Mengunjungi situs Candi Ratu Boko merupakan bagian dari rekreasi mata, kaki, dan pikiran. Selain dapat puas berjalan-jalan dan melihat-lihat pemandangan, inilah tempat yang tepat untuk membebaskan pikiran, berimajinasi sejenak sebagai penghuni istana di masa lalu.

Candi Ratu Boko terletak Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar tiga kilometer arah selatan dari Candi Prambanan, dan 18 kiometer arah timur Kota Yogyakarta. Di masa lalu, candi ini memang merupakan sebuah istana, keraton, sisa peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, dan dibangun sekitar abad ke-8.

Pada tahun 1790, situs ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda, Van Boekholtz,dengan temuan awal berupa sisa-sisa reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Seratus tahun kem udian, temuan ini ditindaklanjuti oleh FDK Bosch yang mengadakan penelitian berjudul Keraton Van Ratoe Bokoe, dan pada akhirnya temuan di atas bukit Ratu Boko disebut sebagai Keraton Ratu Boko.

Setelah melewati susunan anak tangga yang menjadi jalan masuk menuju situs ini, setiap pengunjung dapat memasuki gapura utama yang megah. Barangkali di masa lalu, seperti juga yang kerap digambarkan dalam film ataupun cerita bergambar, inilah gerbang yang selalu dijaga oleh para punggawa...

Melewati gerbang ini, Anda akan disambut oleh dua gapura tinggi, di mana gapura pertama memilik i dua pintu, dan gapura di belakangnya memiliki tiga pintu.

Setelah itu, di hamparan luas areal situs ini, sejauh mata memandang di depan samping kiri dan kanan, terdapat berbagai bentuk susunan batu kuno.

Di sebelah utara gapura terdapat susunan batu yang dibangun sekitar tiga meter dari atas tanah, berbentuk bujursangkar berkuran 26x26 meter. Candi ini disebut sebagai Candi Pembakaran. Di tengah-tengahnya, terdapat lubang sedalam d ua meter. Sesuai dengan namanya, lubang ini diperkirakan menjadi tempat pembakaran sesaji atau jenazah. Sedikit ke arah timur, Anda akan menjumpai stupa Buddha.

Jika menengok ke arah selatan, pengunjung dapat melihat dua susunan batu berbentuk segiempat, yang dibangun sekitar dua meter dari tanah. Bagian atasnya yang merupakan susunan batu-batu polos tanpa lubang, mengesankan bahwa tempat ini menjadi semacam panggung.

Masih di sisi selatan, lebih condong ke timur laut, anda akan menjumpai bangunan yang disebut Pendopo. Bangunan ini serupa seperti sebuah ruangan pertemuan, berbentuk segiempat, dan ditutup oleh tembok rendah yang mengelilinginya. Pendopo memiliki tiga pintu, yaitu di sisi barat, utara dan selatan.

Jika datang berkunjung saa t petang, cobalah keluar dari pindu barat. Begitu melangkah di beberapa anak tangga di bawahnya, Anda akan disongsong sinar matahari menjelang terbenam. Ketika ada yang akan mengabadikan adegan ini dari belakang, maka akan terlihat tubuh Anda berpendar-pen dar cahaya matahari.

Inilah adegan yang kerap ditampilkan dalam film atau tayangan iklan, untuk menggambarkan kegagahan raja ataupun ratu saat akan keluar dari keraton untuk menyapa bawahan atau rakyatnya. Ketika ingin merasakan menjadi penguasa istana yang beranjak keluar dari keraton, barangkali Anda cukup berganti busana saja...

Sebagai sebuah bangunan bersejarah, peninggalan istana raja, aura kemegahan situs Candi Ratu Boko, sungguh terasa. Tak heran, situs ini akhirnya sering digunakan sebagai lokasi foto prewedding atau disewa menjadi tempat pelaksanaan resepsi pernikahan.

Kemewahan dan keindahan baju yang dipakai keduanya, dengan latar belakang istana, Candi Ratu Boko, seolah sudah cukup merepresentasikan bahwa pasangan calon pengantin ini nantinya ak an menjadi raja dan ratu sehari, setidaknya di hari H pernikahannya...

Namun, sesungguhnya, kemegahan yang terlihat pada bangunan Candi Ratu Boko di masa sekarang, sebenarnya belum tersaji sempurna. Di sekitar lokasi candi, masih ada ribuan batu yang masih dibiarkan menumpuk dan belum disusun, menjadi bagian dari bangunan candi.

Salah seorang petugas di bagian ticketing di obyek wisata Candi Ratu Boko, mengatakan, pemugaran Candi Ratu Boko memang belum sempurna karena masih banyak batu lepas yang belum dik etahui di mana posisinya dalam bangunan candi. Tidak hanya itu, penyusunan bangunan candi juga belum bisa diselesaikan karena banyak batuan candi masih tertinggal di rumah warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com