Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu, Air Kaca Tempat Mandi Jenderal Amerika Serikat

Kompas.com - 09/09/2012, 17:04 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com - Pulau Morotai dikenal banyak memiliki potensi wisata, baik bahari maupun sejarah. Melalui event Sail Morotai, Pemkab Pulau Morotai bergeliat mengembangkan potensi-potensi wisata.

Salah satunya wisata sejarah yakni di Air Kaca yang dalam catatan sejarah menjadi tempat pemandian General Douglas Mc Arthur, seorang jenderal dari Amerika Serikat (AS) dalam Perang Dunia II.

Mengunjungi lokasi Air Kaca, tidak terlalu sulit. Letaknya tak jauh dari pusat Ibu Kota Morotai, Daruba, hanya memakan waktu sekitar 5 menit bila menggunakan kendaraan roda dua. Di salah satu belokan jalan setelah melalui pintu masuk bandara pintu Morotai, nampak sebuah papan bertuliskan lokasi wisata Air Kaca. Sesampai di situ, dis amping jalan utama sekitar 50 meter ke arah laut, Anda sudah memasuki kawasan Air Kaca.

Lokasi Air Kaca sejak beberapa minggu kemarin sudah banyak mengalami perubahan setelah pemerintah daerah setempat membenahi lokasinya yang sejak bertahun-tahun tampak kumuh.

Saat Perang Dunia II Air Kaca sering dipakai tempat pemandian General Douglas Mc Arthur. Sumber air yang membentuk danau kecil itu juga konon juga digunakan sebagai sumber air minum oleh tentara sekutu. Sayangnya, bertahun-tahun lokasi ini tidak terawat, dan sumber airnya kerap digunakan penduduk setempat untuk tempat mencuci. Praktis, pesona wisatanya lama-lama menyusut.

Menjelang even Sail Morotai, lokasi Air Kaca dijadikan sebagai salah satu lokasi wisata yang direkomendasikan pemerintah daerah Pulau Morotai. Kini, lokasi Air Kaca dibangun beberapa fasilitas meski status tanahnya masih dikuasai penduduk lokal.

"Orang sebut air kaca karena dulu airnya sangat bening. Kita buang jarum saja bisa lihat dari atas. Tapi sekarang sudah banyak lumut jadi airnya tidak terlalu jernih seperti dulu," ungkap Sukur Kaseku (42), pemilik lahan sekaligus pengelola lokasi wisata Air Kaca.

Di lokasi ini, sudah tersedia berbagai gazebo yang dibuat secara natural. Di sana banyak pedagang menawarkan aneka minuman dingin seperti es kelapa muda dan makanan seperti pisang goreng. Cukup dengan Rp 5.000, Anda sudah bisa menikmati es kelapa muda.

Di lokasi Air Kaca, Anda juga bisa menikmati pesona goa yang di bawahnya terdapat sumber air. Menurut Sukur, sumber air tersebut bermuara sampai ke pantai Transmeter yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari lokasi Air Kaca. Anda juga bisa menikmati indahnya pantai Transmeter.

Selain menawarkan pesona alam yang indah di sekitar Air Kaca, lokasi itu juga ternyata menyimpan hal-hal mistik. Sebagian besar warga Pulau Morotai secara turun-temurun menyakini Air Kaca ini ada penunggunya yang gaib. 

"Di sini ada penunggunya. Ada satu wanita dan satu laki-laki, tapi mereka tidak mengganggu," ujar Sukur.

Uniknya, di lokasi wisata Air Kaca terdapat tulisan-tulisan pengalaman mistik pengunjung yang ditempelkan di papan pengumuman. Jika berkunjung ke sana, Anda bisa membaca artikel-artikel tersebut.

"Itu ada orang yang menulis pengalamannya," ungkap Sukur lantas menunjuk ke arah papan informasi yang ada di lokasi Air Kaca.

Selain mengandung nilai mistis, Sukur melanjutkan, air yang ada di bawah goa sekitar Air Kaca juga dipercayai membawa berkah.

"Kalau ada yang tidak punya keturunan bisa mengambil airnya untuk diminum. Airnya juga bisa mengobati berbagai penyakit, tergantung bagaimana Anda punya niat untuk memintanya. Tapi Anda harus bersemedi dulu kalau ingin yang lebih besar," kata Sukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com