Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Pagi Bukit Sikunir

Kompas.com - 13/09/2012, 19:29 WIB
P. Raditya Mahendra Yasa

Penulis

KOMPAS.com - Sepasang turis asing dari Ceko berpelukan erat memandang jauh cakrawala dengan hamparan bukit dan gunung yang lerengnya masih berselimut kabut tipis. Pelan-pelan dalam hitungan menit gelap berubah warna merah jingga  seiring matahari terbit dari balik bukit.

Pesona sinar keemasan matahari mulai menghangatkan pori-pori kulit yang sebelumnya diterpa dingin, Kamis (13/9/2012). Dari atas puncak Bukit Sikunir,di Desa Sambung, Kecamatan   sejumlah wisatawan sejak pagi menunggu pecahnya sinar mentari pagi yang menampakkan keindahannya.

Untuk mencapai puncak bukit ini wisatawan harus berjalan kaki selama 20 menit melalui jalan setapak. Langkah kaki yang mendaki ke atas menapaki bukit setinggi lebih kurang 200 meter akan terbayarkan jika kita sampai di atas puncaknya. Dari hotel yang terletak di sepanjang obyek wisata Dieng berjarak sekitar lima kilometer atau dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 15 menit perjalanan.

Ojek motor menjadi alternatif bagi yang tidak menggunakan kendaraan pribadi dengan membayar Rp 50.000 sekali perjalanan. Para pengojek ini juga menjadi pemandu hingga ke puncak bukit. Agar tidak terlambat menunggu menit-menit matahari terbit itu wisatawan bisa datang lebih awal sampai di lokasi parkir sekitar pukul 04.00 wib.

Di lokasi parkir ini akan banyak pemandu yang menawarkan jasa mereka dengan tarif Rp 30.000. Mereka juga akan membawa penerangan berupa senter menghantar kita menapaki bukit. Anna turis dari Republik Ceko dengan bahasa Inggris terbata-bata mengaku mendapatkan informasi Bukit Sikunir justru dari buku panduan wisata terbitan luar negeri.

"Pemandangan yang luar biasa indahnya dengan matahari yang hangat," ungkap Anna. Berawal cerita buku panduan itulah Anna bersama kekasihnya sengaja datang bermalam dan membuka harinya dengan menyaksikan warna langit dari gelap merubah merah jingga hingga keemasan. Bulan Juli-Agustus menjadi waktu yang terbaik untuk berkunjung ke lokasi ini.

Dari atas bukit wisatawan juga dapat menikmati seduhan kopi panas dari pedagang asongan sembari menyaksikan keindahan panorama alam. Begitu turun dari atas puncak menuruni jalan setapak kita juga dapat melihat Telaga Cebong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com