Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pesona Tanah Lot dan Ular Suci

Kompas.com - 16/09/2012, 19:03 WIB

TABANAN, KOMPAS.com - Obyek wisata Pura Tanah Lot, di Tabanan, Bali telah dikenal seluruh dunia karena menawarkan keindahan alam seperti menikmati matahari terbenam. Dibalik keindahan Tanah Lot, ternyata tersimpan sebuah legenda ular suci yang diyakini masyarakat sekitar sebagai penjaga Pura Luhur Tanah Lot.

Ular yang ada di areal Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot merupakan jenis ular laut memiliki ciri berekor pipih, berwarna hitam putih melingkar. Secara ilmiah ular ini memiliki racun tiga kali dari ular kobra, tetapi keganasan ular ini seakan sirna ketika dipajang di pinggir gua batu karang ditemani penjaga (pawang ular) yang tiap saat memandu wisatawan untuk memegangnya. Pengunjung cukup membayar secara sukarela pada sebuah kotak yang telah disiapkan.

"Ini ular penjaga pura, jangan takut kalau mau pegang tidak apa-apa. Ia jinak dan selalu berdiam diri sembari saya tunggui. Kelihatannya saja ular, ini sebenarnya sabuk dari Danghyang Nirartha, Jadi nggak usah khawatir," ujar Wayan Ruyi, penjaga setempat.

Danghyang Nirartha merupakan tokoh keturunan Brahmana yang  membangun beberapa pura Sad Kahyangan pada abad itu.

Hingga sekarang, keberadaan beberapa ular suci jumlahnya tidak menentu, kadang bisa mencapai empat ekor yang tersebar dibalik celah batu karang. Bahkan bisa satu pun tidak menampakkan wujudnya di permukaan. Untuk sebagai pajangan mereka telah menyiapkan lubang khusus dari pasir.

“Jumlahnya dalam tiap hari tidak bisa dipastikan. Begitu juga ukuran dan panjang ular, sering tidak jelas, ada yang sampai panjangnya satu setengah meter. Kadang wisatawan banyak yang kecewa, karena satu pun ular tidak ada yang muncul di lubang," sambung Made Ruyi.

Selama ini, ular-ular tersebut belum pernah menyerang para pengunjung yang menyentuhnya langsung. Siapa saja bisa menyentuhnya dengan memperlakukan secara wajar dan tidak berlebihan karena ular tersebut sangat disakralkan.

Kepercayaan lain juga masih berlaku hingga sekarang. Siapa pun bisa memohon sesuatu dari ular tersebut. Cukup dengan cara menyentuh atau mengelus-elus sambil berdoa dalam hati agar apa pun yang diinginkan atau dimohon bisa terkabulkan. Semua tergantung dari mereka yang percaya atau tidak.

“Kalau mau berdoa bisa, apa pun keinginan cukup diucapkan dalam hati sambil pegang ularnya. Kalau takut, saya yang pegang kepalanya. Banyak yang berhasil berdoa disini," jelas Wayan Kandra, penjaga lain yang juga sebagai seorang pemangku di pura tersebut. (eja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com