Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Menyambut Turis dengan Telanjang Dada

Kompas.com - 08/10/2012, 20:43 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Suasana di Desa Rumpa, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (7/10/2012) mendadak ramai. Puluhan wisatawan mancanegara yang menyusuri Sungai Maloso untuk mengabadikan sejumlah satwa langka dan menyaksikan keunikan budaya Suku Mandar disambut meriah warga dan ratusan anak-anak desa di sepanjang muara sungai dengan telanjang dada.

Kapal pesiar Orion II yang membawa 80 lebih wisatawan asal Australia, Jerman, India, Inggris, Jepang dan Kanada ini merapat di Pantai Maloso tak jauh dari muara Sungai Maloso. Dengan menggunakan perahu karet, puluhan wisman ini menyusuri pesisir Sungai Maloso. Mereka rupanya makin tertarik dengan aneka satwa dan burung cantik di sepanjang muara sungai seperti biawak raksasa (bagau) dan burung australia yang berimigrasi ke Polewali pada musim tertentu.

Selain menyaksikan aneka satwa dan burung cantik, para wisman ini juga menyaksikan keunikan budaya Suku Mandar. Ratusan anak-anak yang memenuhi muara sungai menyambut kedatangan para wisman ini sehingga membuat wisman ini gembira. Mereka pun tampak antusias mengabadikan momentum yang penuh dengan suasana keceriaan di hari liburan itu.

Sambutan meriah warga dan anak-anak di sepanjang muara sungai membuat para wisman tampak bangga dan senang. Terbukti perahu karet tak hanya dipenuhi wisman tapi juga puluhan anak-anak menyambut dan menumpang di atas perahu mereka menyusuri pantai. Puas menyaksikan dan mengabadikan kecantikan alam Polewali, para wisatawan ini kemudian merapat ke daratan dan menyasikan aneka keunikan budaya Mandar yang khas.

Pemerintah Polewali sendiri bertekad menjadikan Rumpa sebagai desa wisata yang menarik diukunjungi para turis karena panorama alamnya yang indah dan aneka satwa termasuk 270 lebih spesies burung cantik di wilayah ini bisa menjadi ikon wisata Polewali Mandar yang menarik minat wisatawan berkunjung.

Aneka keunikan budaya Mandar, seperti tari Pattuddu, kuda menari, musik calong, seni bela diri pamanca yang khas Mandar, serta aneka permainan tradisional seperti majjekka, gasing dan seni kalingdagdak atau seni pantun khas mandar bisa menjadi ikon wisata yang menarik para wisatawan.

Wakil Bupati Polewali Mandar, Nadjamuddin Ibrahim beserta sejumlah pejabat dan petugas Dinas Pariwisata Polewali Mandar ikut menyambut kunjungan puluhan wisman di Desa Rumpa bersama ribuan warga lainnya. Para wisatawan ini gembira disuguhi aneka makanan khas dan buah-buahan lokal Polewali Mandar.

Christopher, salah satu wisatawan asal Australia mengaku bangga dan senang mendapat sambutan meriah warga. Christopher sudah tiga kali menginjakkan kaki di Polewali Mandar sejak dua tahun terakhir. Menurut Christopher, Polewali Mandar sebagai salah satu destinasi wisata tidak hanya cantik karena panorama alam dan aneka satwa langkanya, tapi juga karena aneka keunikan budaya serta masyarakatnya yang ramah, membuat Chris tertarik datang lagi ke Polewali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com