Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Peselancar "Kecebong" Beraksi di Kuta

Kompas.com - 15/10/2012, 17:19 WIB

KUTA, KOMPAS.com - Pantai Kuta telah dijajal peselancar profesional dari berbagai negara. Pada Kuta Karnival 2012, pantai Kuta dimeriahkan aksi para peselancar anak-anak di bawah usia 12 tahun atau disebut peselancar kecebong.

Ajang kompetisi bertajuk Surfing Kecebong digelar pada Kuta Karnival ke-10 tahun 2012 di Pantai Kuta, Minggu (14/10/2012). Kompetisi ini diikuti ratusan peselancar anak-anak dan pemula yang merupakan anak-anak lokal dan ekspatriat, yaitu sekolah internasional, canggu club, dan kelompok surfing dari  Uluwatu.

"Kami surfing ini, kami memang ingin mencari generasi, sehingga bisa berkembang menjadi surfer yang andal," ujar Piping, Koordinator Kontes Surfing Kuta Karnival.

Lomba ini dibagi menjadi dua kategori yaitu umur 14 tahun ke bawah dan umur 10 tahun ke bawah laki-laki dan perempuan. Untuk umur 10 ke bawah dapat dibagi dua kategori lagi yaitu surfing yang bisa sendiri dan fushing division yaitu surfing yang disorong oleh orang tuanya. "Peserta yang didorong orang tua itu banyak sekali yang biasanya di bawah umur 4 tahun," kata Piping.

Para peselancar kecebong ini dengan berani menantang ombak. Mereka berenang mengejar ombak kemudian menari di atasnya. Dengan kemampuan yang masih pemula, anak-anak ini lebih sering digulung ombak. Namun, mereka terus bersemangat menaklukkan ombak Pantai Kuta.

Sementara itu, untuk pushing division, para orang tua mendorong anak-anak yang berusia 4-5 tahun di atas ombak. Anak-anak ini belajar berdiri di atas papan selancar selama mungkin. Kerja sama antara orang tua dan anak menjadi penilaian juri.

Juri dari komunitas surfing dan ekspatriat yang anaknya biasa terlibat sebagai peserta. "Panitia akan memberikan tiga seaboard baru untuk peserta. Bukan anak yang sebagai juara, tetapi anak yang berbakat tetapi mewujudkan rasa sopan santun dan beretika. Kontes surfing ini lebih mendidik anak supaya tidak sombong dan lebih respek kepada orang tua," imbuhnya.

Yang lebih menarik, bersamaan dengan ajang itu juga digelar pameran foto yang diikuti sebanyak 20 fotografer. Mereka fotografer yang biasa mangkal di Kuta yang berasal dari Amerika, Australia dan Indonesia. Kegiatan pameran itu merupakan dukungan dari Ketua Kuta Karnival, yakni I Made Rudika. "Untuk tahun depan kami harapkan fotografer Jepang bisa ikut. Karena, mereka sudah banyak yang moto-moto di pantai kuta ini," harapnya.

Menurut Piping, dalam Kuta Karnival sekarang ini peserta kontes surfing masih bagus dibandingkan tahun lalu. Membludaknya peserta hingga keterampilan menaklukkan ombak tergolong berani, sehingga dapat dipastikan generasi surfer terus berkembang. "Tapi yang sangat bagus karena masih ada Kuta Karnival. Istilahnya masih ada orang Kuta yang mau "ngayah" (kerja sosial) di Kuta," tambah Piping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com