Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijamin, Perahu Tak Berhenti di Tengah Danau Batur!

Kompas.com - 16/10/2012, 18:55 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Citra buruk mengenai pariwisata Danau Batur memang melekat kuat. Oleh karena itu, pihak pemerintah kabupaten berupaya untuk menghapus citra buruk tersebut.

“Danau Batur dulu dikenal kalau naik perahu, di tengah-tengah danau, mesin perahu dimatikan, dan penumpang diminta uang lebih baru mau dinyalakan lagi. Kita tengah berupaya menghapus citra tersebut,” kata Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, Bagus Rai Darmayudha kepada Kompas.com, di sela jumpa pers Festival Danau Batur 2012 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Ia mengungkapkan sejak beberapa tahun belakangan, sudah mulai ada perubahan di kawasan Danau batur. Seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli, Wayang Gobang, sejak tahun 2010, sudah dilakukan pembekalan pada masyarakat sekitar Danau Batur untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.

“Kami bisa berikan jaminan, jika ada perahu yang diberhentikan di tengah danau, kalau masih ada yang begitu, bisa complain langsung ke kami,” ungkap Wayan.

Pihaknya berani memberikan garansi kepada wisatawan yang datang ke Danau Batur dan naik perahu untuk tidak perlu merasa khawatir mengalami kejadian perahu yang tiba-tiba dihentikan di tengah danau.

Jika hal tersebut sampai terjadi, Wayan menuturkan agar langsung datang ke pihaknya untuk menyampaikan keluhan tersebut. Alamat kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli sendiri berada di Jalan Lettu Lila Nomor 9, Bangli dengan nomor telepon (0366) 91537.

Saat Kompas.com berkunjung ke Danau Batur pada bulan September 2012, perahu-perahu yang mengangkut wisatawan untuk menyeberang Danau Batur dan berkunjung ke Desa Trunyan, kini telah dilengkapi dengan jaket pelampung. Selain itu, tindakan penghentian perahu di tengah danau tidak dialami Kompas.com.

Danau Batur merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Bangli, Bali. Selain Danau Batur dan Gunung Batur, Desa Trunyan juga menjadi obyek wisata yang sering dikunjungi. Kehidupan masyarakat Bali Mula di Desa Trunyan banyak memikat wisatawan asing maupun domestik.

Salah satu tempat yang sering dikunjungi di Desa Trunyan adalah kuburan tradisional yaitu jenazah tidak dikubur melainkan langsung diletakan begitu saja di tanah dan batu. Menurut Wayan, aktivitas wisata lainnya di kawasan Danau Batur adalah tracking di Gunung Batur.

Tracking sudah menjadi daya tarik wisata khusus. Dari tracking ini kami mendapatkan 300 juta untuk PAD dari wisatawan yang naik ke Gunung Batur. Setiap tahunnya bisa 30 sampai 40 ribu wisatawan naik gunung. Dari atas bisa terlihat Gunung Rinjani dan laut di Tulamben (Bali timur),” kata Wayan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com