Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Wisata Sungai Musi Lewat Ajang "Musi Triboatton"

Kompas.com - 16/10/2012, 22:55 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pariwisata Sungai Musi di Sumatera Selatan akan dipromosikan melalui ajang olahraga “Musi Triboatton”. Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Sungai Musi sejak lama sudah dikenal sebagai pusat peradaban dan perdagangan.

“Tapi sekarang sungainya cokelat dan ada enceng gondok. Bandingkan dengan sungai di Thailand yang enak dilihat. Sungai di negara-negara tetangga sudah menjadi bagian dari wisata sungai,” ungkapnya saat peluncuran “Musi Triboatton” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (16/10/2012) malam.

Ia mengaku Sungai Musi memang sudah terkenal, namun yang ingin pihaknya lakukan dengan mengadakan “Musi Triboatton” adalah mempromosikan aspek wisata sungai di Sungai Musi tersebut.

“Kita coba dengan olahraga sungai. Sungai Musi yang terkenal kan hulu dan hilirnya, kenapa nggak yang di tengahnya juga,” tuturnya.

Ia mengatakan di negara-negara maju, “river view” menjadi sesuatu yang mahal. Konsep “river view” biasa dipakai oleh hotel-hotel dengan kamar menghadap ke sungai.

“Saya tantang hotel di Sumatera Selatan untuk menghadap ke sungai. Tapi sekarang kebanyakan membelakangi sungai. Kita percayakan perubahan-perubahan melalui Musi Triboatton,” katanya.

Ia berharap dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Sungai Musi akan terkenal oleh wisata sungai dan terutama aktivitas olahraga yang diperlombakan di “Musi Triboatton” yaitu arung jeram, kano, dan perahu naga.

“Olahraga ini bisa jadi ikon dunia, karena satu-satunya di dunia. Sungai Musi kita jadikan wisata sungai terbaik,” tuturnya.

Keunikan ajang olahraga “Musi Triboatton” adalah mengabungkan olahraga arung jeram, kano, dan balap perahu naga dalam satu pertandingan yang dibagi dalam enam etape dengan total sepanjang 500 kilometer.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin pada kesempatan yang sama, mengungkapkan Sumatera Selatan memiliki potensi wisata yang tinggi. Ia menuturkan ajang “Musi Triboatton” hanya satu dari banyak ajang olahraga internasional yang diselenggarakan di Sumatera Selatan.

“Kita punya Jakabaring yang pernah menjadi tempat penyelenggaraan sepak takraw tingkat regional, voli tingkat dunia, lalu gymnastik tingkat Asia. Januari nanti akan ada ski air kejuaraan dunia,” kata Alex.

Selain itu, Sumatera Selatan kaya akan peninggalan sejarah. Ia menuturkan situs megalitik di Kabupaten Lahat sudah ada sejak ribuan tahun.

“Tadi malam Kabupaten Lahat mendapat rekor Muri sebagai situs megalit terbanyak. Situs megalit mulai dari Muara Enim sampai ke Pagaralam,” kata

Situs megalitik tersebut dalam bentuk manusia yang memakai ornamen perhiasan, seperti cincin, gelang, dan kalung.

“Bayangkan ribuan tahun lalu, nenek moyang di Sumatera Selatan sudah berhias dan bersolek sejak ribuan tahun yang lalu,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Alex, ada bukti sejarah kejayaan kerajaan maritim Sriwijaya yang melebihi luas Indonesia. Bukti-bukti sejarah mengenai Kerajaan Sriwijaya menyebar hingga Filipina sampai Tanjung Harapan di Afrika.

“Sepuluh hari yang lalu, kami dengan Sultan Malaka melepas kapal Parameswara untuk menapak tilas perjalanan di masa Kerajaan Sriwijaya yang berlayar ke utara ke suatu daerah bernama Tumasik yang kini berdiri Singapura, ke utara lagi dan mendirikan negara Malaka,” tutur Alex.

Musi Triboatton 2012 akan diselenggarakan pada tanggal 6-11 November 2012. Lomba ini menggabungkan olahraga arung jeram, kano, dan balap perahu naga. Perlombaan melewati enam etape yang melalui Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Banyuasin sejauh 500 kilometer.

Musi Triboatton mengambungkan unsur olahraga dan pariwisata yaitu mempromosikan pariwisata Sumatera Selatan melalui ajang lomba olahraga. Lomba dilengkapi dengan kunjungan ke obyek wisata, pertunjukan kesenian tradisional, dan jamuan makan dengan kuliner tradisional Sumatera Selatan.

Ajang ini akan diikuti 10 tim dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Australia, Vietnam, Selandia Baru, Nepal, Kamboja, dan Myanmmar. Para peserta akan berlomba dengan menggunakan peraturan lomba dayung dan rafting internasional dengan melibatkan juri dan pengawas dari organisasi olah raga dayung internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com