Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/10/2012, 10:03 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

MALANG, KOMPAS.com - Berlibur ke kota dingin Malang, Jawa Timur, tak hanya dimanjakan oleh wisata petik apel dan bunga. Sejak 2011 lalu, ada sajian temuan baru yang menjadi salah satu khas Malang. Bisa dinikmati para wisatawan lokal maupun mancanegara, jika berlibur di Malang. Yakni, sajian kopi celup.

Rajikan kopi celup itu ditemukan oleh pasangan suami istri Suudi (51) dan Emmy Listik Agusnian (42), warga Jalan Panarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Di Malang, hampir di semua warung kopi, baik warung kopi lesehan, tempat nongkrongnya anak-anak muda, di sebuah kafe hingga restoran, mayoritas telah menyediakan kopi celup.

Misalnya, aroma harum kopi celup tampak tercium saat melintas di sepanjang Jalan Raya Panarukan, dan di sepanjang jalan depan stadion Kanjuruhan, Kepanjen, tempat para Aremania, suporter fanatik klub sepakbola Arema Indonesia bertanding.

Tak hanya di sepanjang jalan di wilayah Kepanjen, di jalanan Kota Malang, tepatnya di pinggir jalan di wilayah kampus-kampus berdiri, juga aroma kopi celup mendominasi. Seperti di sepanjang Jalan MT Haryono, dan Jalan Bandung dan Sigura-gura.

"Kalau disini, sejak warung kopi lesehan ini ada, memang pakai kopi celup. Selain praktis, rasanya ringan seperti teh celup. Namun tetap kental, tidak encer," kata Dahlan, seorang penjual kopi celup, di Jalan Panarukan, Kepanjen, ditemui Kompas.com, Rabu (24/10/2012) malam.

Kopi celup, aku Dahlan, untuk di wilayahnya, sudah menjadi tren bagi anak muda, terutama bagi kalangan mahasiswa. "Kopi celup tepat untuk tester rokok. Ya, pokoknya cukup nikmat bagi perokok," katanya.

Sementara, kenikmatan kopi celup, selain kental, kopinya juga hasil panen bumi Arema. "Harga kopinya juga harga Arema, alias murah meriah. Nikmat dan aromanya tak kalah dengan kopi lainnya," kata Fathurahman, seorang pengunjung warung tanpa nama milik Dahlan.

Di tempat berbeda, rajikan nikmatnya kopi celup dirasakan oleh Ardian Effendi, seorang mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang, yang sembari nongkrong bersama teman-temannya di sebuah kafe di Jalan Sigura-gura, Kota Malang. "Harga kopi celup, untuk kalangan mahasiswa cukup merakyat. Rasanya tak kalah bersaing dengan kopi berharga mahal. Makanya, kaum muda banyak yang suka kopi celup," katanya.

Lalu, seperti apa kopi celup dibuat oleh penemunya, hingga aromanya mampu 'menghipnotis' para penggila kopi? "Kopi celup saya temukan sejak Maret 2011. Awalnya saya menjual kopi bubuk biasa ke beberapa warung kopi di wilayah Kepanjen," aku Emmy Listik Agusnian, selaku pembuat, yang kini menjadi pusat produksi kopi celup itu.

Sebelum menemukan formula kopi celup, Emmy menjual kopi bubuk hanya bermodal Rp 2 juta, yang mendapat pinjaman dari kedua orang tuanya. Dari modal itu, otak Emmy terus diputar bagaimana usaha yang dikembangkannya mampu menjadi usaha tulang punggung ekonomi keluarganya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+