Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Modoinding, "Dapurnya" Indonesia Timur

Kompas.com - 29/10/2012, 16:47 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Sebagai penghasil utama kebutuhan sayur mayur, daerah Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) layak mendapat julukan "Dapur Indonesia Timur." Karena hampir 70 persen kebutuhan sayur mayur di Sulawesi Utara (Sulut) disuplai dari Lembah Modoinding. Dan bukan hanya di Sulut, tetapi hasil perkebunan Modoinding dibawa keluar hingga ke provinsi lain.

Daerah yang terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dan meliputi 10 desa ini punya potensi agrowisata nan indah. Tak kalah dengan agrowisata di Ubud, Bali atau di Jawa Barat. Sayang potensi itu belum dioptimalkan oleh Pemkab Minsel. Hampir semua desa yang ada di Modoinding menyimpan potensi wisata dengan kearifan lokal serta kekhasan alam masing-masing.

Jika Anda datang dari arah Manado, Desa Mokabang akan menyambut dengan keunikan industri rumah panggung khas orang Minahasa. Di desa ini pula terdapat Danau Mokabang. Lalu ada peninggalan pra sejarah berupa batu-batu di pinggir kali Modoinding yang terdapat di Desa Wulurmaatus yang bercampur dengan keasrian lahan pertanian yang hijau.

Siap pula menyambut permandian air panas belerang di Desa Makaaruyen yang juga terkenal dengan musik klarinetnya. Jika datang berkunjung pada hari-hari pasar, jangan lewatkan untuk mampir di pasar tradisional orang Minahasa. Dan jangan kaget pula, jika berbagai kuliner ekstrem dijual bebas disini, sebut saja seperti daging ular, daging kodok, daging anjing, dan berbagai kuliner yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Di Modoinding juga terdapat sebuah danau yang cukup besar, Danau Moat yang menawarkan pemandangan keteduhan sebuah alam. Danau yang terletak di Desa Sinisir ini merupakan sumber air utama bagi penyubur daerah Modoinding. Danau Moat juga punya air panas belerang. Tak heran Sinisir menjadi daerah yang paling subur.

Jika sudah puas menikmati keteduhan di Danau Moat, lanjutkan perjalanan ke desa tertinggi di Sulawesi Utara, Desa Kekenturan yang punya Bukit Doluoong. Dari ketinggian bukit ini kita dapat melihat dengan lapang lembah Modoinding yang indah. Jika dikelola dengan baik, Modoinding akan menjadi destinasi agrowisata utama di Sulawesi. Sajian lahan pertaniannya yang sangat subur, serta udara yang dingin menjadi daya tarik sendiri.

Modoinding juga terkenal dengan hasil kentangnya yang berukuran super serta sangat melimpah. Tak heran di pintu gerbang Modoinding tertulis kalimat, "Welcome to Modoinding Potato's Farm" yang menegaskan hasil produksi kentang yang dihasilkan para petaninya.

Para pehobi foto alam, akan sangat terpuaskan ketika mengunjungi lembah Modoinding. Karena sejauh mata memandang, kiri kanan jalan tersaji hamparan lahan pertanian yang ditanami berbagai macam sayuran, seperti, tomat, wortel, jagung, daun bawang, kubis, kacang dan sebagainya.

Kesuburan lembah Modoinding tidak lepas pula dari sumbangan aktivitas vulkanis Gunung Api Soputan yang sangat dekat dengan daerah ini. Tak heran, jika Soputan sedang beraktivitas daerah ini menjadi sasaran hujan debu vulkanis.

Seliweran para pengangkut hasil perkebunan di jalanan yang membonceng hasil panen dengan sepeda motor merupakan pemandangan yang unik pula. Tak jarang mereka menawarkan sayur segar kepada para pengunjung. Sungguh Modoinding merupakan dapur Indonesia timur yang indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com