Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekowisata Subak untuk Pariwisata Berkelanjutan

Kompas.com - 31/10/2012, 10:26 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Pengembangan ekowisata dalam kawasan subak di Bali akan mampu mewujudkan tiga sasaran sekaligus menyangkut kesejahteraan, ekonomi, dan ekosistem dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut diungkapkan Guru Besar Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof Dr Wayan Windia MS.

"Ketiga sasaran dalam waktu bersamaan itu meliputi peningkatan kesejahteraan, menata kekayaan ekonomi lokal, dan meningkatkan integritas ekosistem lokal," ujar Ketua Grup Riset Sistem Subak Unud itu di Denpasar, Rabu (31/10/2012).

Ia mengatakan, pariwisata menjadi salah satu kekuatan eksternal yang memengaruhi arah dan pilihan untuk pembangunan daerah.

Oleh sebab itu, ia menilai, pengembangan pariwisata diharapkan bisa berkelanjutan dan mencegah sekecil mungkin dampak negatif dari kunjungan wisatawan ke kawasan subak, atau sistem tata kelola persawahan dan pengairan khas masyarakat Bali.

Kunjungan wisatawan itu, lanjutnya, justru diharapkan mampu meningkatkan kontribusi positif dan kegiatan konsumsi untuk pembangunan lokal yang berkelanjutan.

Pakar penelitian model pengembangan agrowisata dalam wilayah subak di Bali menekankan, solusi untuk dampak merugikan pariwisata harus ditemukan dalam kepentingan bersama antara masyarakat, usaha pariwisata, dan komponen pariwisata.

Komponen kesejahteraan, ekonomi, dan ekosistem itu, dikemukakannya, secara bersamaan menjaga kekayaan alam dan warisan sosial dari daerah tujuan wisata subak tersebut.

Oleh sebab itu, tambahnya, mekanisme kelembagaan subak, yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dunia (UNESCO) harus ditetapkan yang mampu mengarah untuk mengembangkan rasa kepentingan bersama sekaligus mengamankan legitimasi dan mekanisme.

Peran serta dan dukungan kelompok lokal, menurut dia, sangat diharapkan untuk mampu mengurangi dampak negatif berupa kerusakan dan pencemaran lingkungan ataupun budaya lokal akibat kegiatan wisata tersebut.

Dengan demikian, pengembangan ekowisata dalam kawasan subak juga dapat berfungsi untuk membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya pada diri wisatawan, masyarakat lokal, dan pelaku pariwisata, kata Windia menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com