Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Tondano Dikepung Eceng Gondok

Kompas.com - 01/11/2012, 09:00 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com Tiga tahun lalu, perairan di samping jembatan yang ada Sumaru Endo, salah satu lokasi wisata di tepi Danau Tondano, itu masih dengan mudah bisa dilalui perahu bebek—salah satu wahana permainan air yang disediakan pengelola.

Rabu (31/10/2010) kemarin, ketika Kompas.com kembali mendatangi lokasi indah ini dalam rangkaian Festival Danau Tondano 2012, wahana air itu sudah terparkir di atas daratan dan terlihat tidak terawat. Area yang dulunya menjadi tempat wahana air ini kini tidak bisa lagi digunakan.

Eceng gondok menutupi seluruh permukaan air tempat wahana ini biasa dikayuh. Danau Tondano yang menjadi salah satu sumber air utama di Sulawesi Utara ini kini sedang kritis. Dulunya perairan terdangkal di danau terluas di Sulawesi Utara itu bisa mencapai 3 meter. Tetapi, sendimentasi yang hebat telah menjadikan sebagian area perairan tersebut malah telah berubah fungsi menjadi lahan kering.

Berdasarkan catatan yang ada, pada 1923 kedalaman Danau Tondano rata-rata 40 meter. Namun, pada 2011 kedalaman rata-ratanya tinggal 12 meter. Ketika Zen dan Alzer mengukur kedalaman Danau Tondano pada 1934 didapati angka 40 meter. Tetapi, ketika pengukuran dilakukan kembali pada 1974, kedalamannya tinggal 28 meter.

Lalu, pada 1992, saat Pusat Penelitian dan Pengembangan Air melakukan pengukuran, kedalaman rata-rata Danau Tondano tinggal 23 meter. Pertumbuhan tak terkendali eceng gondok (Eichornia crassipes solms) membuat hampir seluruh daerah pinggiran Danau Tondano tertutupi.

Diperkirakan lebih dari 200 hektar dari 4.278 hektar luas Danau Tondano kini telah tertutupi eceng gondok. Dengan laju pertumbuhan 3 persen per hari, Danau Tondano benar-benar terancam kelestariannya.

Sejak 2009 pada Konferensi Nasional Danau di Bali, Danau Tondano memang sudah dimasukkan ke dalam daftar 15 danau kritis di Indonesia. Berbagai upaya untuk mengangkat eceng gondok dari permukaan air Danau Tondano pun sudah dilakukan, baik oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Demikian pula berbagai elemen masyarakat mencoba secara swadaya mengangkat eceng gondok tersebut. Jika upaya pengangkatan eceng gondok tersebut tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh, dikhawatirkan danau ini satu saat akan menjadi kering.

Keringnya Danau Tondano akan membawa dampak yang sangat besar sebab danau ini juga menjadi sumber energi bagi PLTA Tonsea Lama dengan kapasitas produksi sebesar 14,4 megawatt, PLTA Tanggari II sebesar 19 megawatt, serta PLTA Sawangan sebesar 16 megawatt.

Di samping itu, pada sektor perikanan Danau Tondano mampu memproduksi 534 ton ikan air tawar. Kini di saat digelarnya Festival Danau Tondano yang merupakan hajatan tahunan Pemerintah Kabupaten Minahasa, Danau Tondano seolah "menjerit" meminta perhatian karena sedang diserang eceng gondok yang semakin tak terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com