Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Lihat "Rafflesia" Mekar di Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 04/11/2012, 13:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Penasaran ingin melihat Rafflesia patma? Salah satu puspa langka itu tengah mekar di Kebun Raya Bogor sejak Jumat (2/11/2012). Ini merupakan keberhasilan yang kedua bagi Kebun Raya Bogor setelah bunga jenis yang sama mekar pada tahun 2010.

"Sabtu kemarin mekar satu, dan hari Minggu ini mekar satu lagi. Jadi, ada dua yang mekar," kata peneliti botani Kebun Raya Bogor, Irawati, saat dihubungi pada hari Minggu (4/11/2012).

Menurut dia, bunga langka itu bisa mekar sampai tiga hari. Namun, jika cuaca sedang lembab seperti akhir-akhir ini, setiap bunga bisa mekar sempurna lebih dari tiga hari. Irawati mengatakan,  mekarnya Rafflesia patma menandakan bila Kebun Raya Bogor berhasil mengembangkan bunga langka di luar habitatnya. Mekarnya bunga ini juga menandakan Kebun Raya Bogor memiliki tanaman inang tempat bunga itu tumbuh. Dengan demikian, sangat mungkin jika Rafflesia patma akan mekar lagi di kemudian hari.

"Kami juga akan usahakan membuat untuk jenis-jenis yang lainnya, tetapi butuh waktu," ujar Irawati.

Saat ini, ada 17 spesies Rafflesia di Indonesia. Salah satu jenis Rafflesia yang terkenal adalah Rafflesia Arnoldii yang berasal dari Sumatera dengan ukuran yang sangat besar, berdiameter sampai 1 meter. Di antara jenis-jenis Rafflesia, Rafflesia patma merupakan jenis Rafflesia yang pertama kali ditemukan pada tahun 1797 oleh Auguste Deschamps, seorang naturalis berkebangsaan Perancis. Namun, baru pada tahun 1825, spesies ini dideskripsikan oleh Blume yang menjabat Deputi Direktur Pertanian Kebun Raya Bogor saat itu (1822-1826).

Rafflesia patma merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga mengisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong.

Di dasar bunga, terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan, atau betina. Kemungkinan terjadinya pembuahan bunga ini sangat kecil karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu. Itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi. Penasaran ingin melihat sosok langka bunga ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com