Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Royal Ambarrukmo, Perayaan I Pemahat Sejarah

Kompas.com - 26/11/2012, 01:07 WIB
Daniel Sasongko

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejarah yang telah lama terpatri itu kini hadir kembali. Dari Ambarrukmo Palace Hotel dan kini, Minggu (25/11/2012), dirayakan genap setahun Royal Ambarrukmo bangkit.

Sebenarnya, ulang tahun pertama Royal Ambarrukmo telah dirayakan secara simbolis pada 26 Oktober lalu, dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama seluruh karyawan hotel, manajemen, dan pemilik. Resepsi syukuran hari jadi pertama Royal Ambarrukmo berlangsung mulai Minggu pagi hingga malam dengan tema "Timeless Royal Heritage". Seluruh perayaannya sendiri baru pungkas pada Selasa (27/11/2012).

"Sri Sultan Hamengkubuwono X membuka sendiri lomba cycling bertema 'Heritage Cycling Tour' yang diikuti 300 peserta, Minggu pukul 06.00 dan kemudian dilanjutkan dengan pertandingan golf pada pukul 7 paginya," kata Vivi Herlambang, Marketing dan PR Corporate PT Grahawita Santika, dalam jumpa media, Minggu petang.

Pertandingan golf itu bertajuk "Royal Swing Under Majestic Mountain" dengan mengambil tempat di Merapi Golf, Cangkringan, Sleman, padang golf yang telah lama rampung direnovasi setelah terkena bencana erupsi dua tahun lalu. Menurut Vivi, Sri Sultan HB X dan PT Putra Mataram Indah Wisata yang berkenan mengundang sendiri dalam resepsi syukuran Minggu malam. Sekitar 3.000 tamu undangan menghadiri resepsi yang mengambil tempat dari lobi, pinggir kolam renang hingga area taman asri di halaman belakang Royal Ambarrukmo.

Dalam resepsi syukuran itu, terlihat sejumlah pejabat teras daerah, luar DIY, Jakarta hingga mancanegara. Mencitrakan kembali Yogyakarta. "Perayaan ulang tahun ini makin bermakna bersamaan dengan peluncuran buku tentang sejarah Ambarrukmo yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada 1957-59," ucap Sultan HB X dalam sambutannya.

"Saya berharap, manajemen Royal Ambarrukmo sekarang mampu mengembalikan kejayaan hotel ini di kancah internasional," tuturnya lagi.

Menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu, kebutuhan regenerasi kota sekarang di antaranya berdasar kepada culture quarter. Komersialisasi kultural itu dibutuhkan untuk regenerasi dan revitalisasi kawasan.

"Saya berharap, revitalisasi Ambarrukmo dapat pula digunakan untuk re-imagining city agar berbeda dengan kota-kota yang lain," tegas Sri Sultan HB X, "Tahun 2013 total akan ada 2.500 kamar baru dan harapannya, semuanya dapat meningkatkan kualitas layanan, karena bagaimanapun itu membangun citra Yogyakarta."

Terima Kasih
Dalam kesempatam sebelumnya, CEO Kompas Gramedia, grup perusahaan di mana Santika bernaung, Agung Adiprasetyo, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya telah dipercaya mengelola dan membangkitkan kembali hotel legendaris di Yogyakarta itu.

"Nama Ambarrukmo masih menggetarkan dan Santika dengan senang hati menyambutnya untuk bertransformasi," tuturnya.

Menurut Agung, konsep baru Santika untuk Royal Ambarrukmo yang adalah rumah Indonesia, juga sangat mewakili Yogya. "Hingga orang yang masuk ke sana tak akan merasa asing dan seperti pulang ke rumah sendiri," sambungnya.

Selanjutnya, jika apa yang dilakukan sekarang diibaratkan sebagai nyala lilin, Yogyakarta punya tempat strategis di tengah Pulau Jawa. "Nyalanya akan menerangi seluruh Jawa, bahkan seluruh Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Sri Sultan dan Putra Mataram," ujar Agung.

Tumpeng dan Buku
Sebelum pesta berlanjut, ada prosesi pemotongan tumpeng plus penandatanganan plakat dan buku Royal Ambarrukmo. Potongan pertama tumpeng diberikan Sri Sultan kepada L Sudarsana, General Manager Royal Ambarrukmo. Selain hidangan makanan dan minuman, hadirin dihibur oleh Royal Catwalk, peragaan busana bertema Indonesia Fashion Week yang menampilkan karya 30 desainer kondang dan 25 di antaranya berasal dari Yogya.

Selain itu juga ada hiburan dari komunitas jazz "Kota Gudeg" yang diberi tajuk "Royal Jazz". Sementara di pendopo, berlangsung berbagai atraksi tradisional yang aktif dipertontonkan Royal Ambarrukmo kepada para tamu, mulai dari kesenian, tari, dan olahraga, di antaranya adalah Dolanan Bocah, Sinau Basa Jawa, Jemparingan Mataraman, Macapatan, tari klasik hingga ditutup wayang semalam suntuk dengan lakon "Jabang Tetuko" (Lahirnya Gatotkaca) yang didalangi oleh Ki Seno Nugroho.

Sebuah perayaan ulang tahun pertama yang begitu mendalami sejarah. Selaras dengan budaya yang masih kental menyatu dalam nuansa Yogyakarta dan aura Royal Ambarrukmo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com