Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Santika Tasikmalaya Ibarat Pemandu Wisata

Kompas.com - 02/12/2012, 21:12 WIB

KOMPAS.com - Sekian lama, Kota Tasikmalaya dipandang sebagai kota perlintasan atau sekedar transit. Orang-orang memang berhenti sejenak di kota ini sekedar untuk makan maupun berbelanja.

Para pebisnis yang memborong bordir Tasik yang terkenal hingga aneka kerajinan tangan khas Tasikmalaya lainnya, sekedar mampir sebentar untuk bertransaksi, lalu segera meninggalkan Tasikmalaya. Pun, biasanya memilih untuk menginap di Garut.

Akhirnya, pilihan hotel di Tasikmalaya pun sedikit. Hanya penginapan kelas melati dan sedikit hotel berbintang. Kemunculan Hotel Santika Tasikmalaya yang beroperasi pada September 2011 seakan oase di tengah gersangnya akomodasi di kota ini.

Hotel Santika Tasikmalaya hadir hadir bukan sekedar tempat menginap. Ia menawarkan lebih kepada tamu dan pariwisata Tasikmalaya. Hotel ini mempromosikan dengan gencar pariwisata Kota Tasikmalaya. Baru-baru ini, pihak hotel mengadakan familirization trip bagi media, klien, dan biro perjalanan wisata ke Tasikmalaya untuk lebih mengenal potensi wisata di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

Pihak hotel juga menyediakan fasilitas antar tamu yang menginap ke obyek wisata di Tasikmalaya seperti Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah, Kampung Naga, Jembatan Cirahong. Juga bisa diantar ke pusat kerajinan kelom geulis, payung, dan batik. Bisa dibilang, hotel ini ibarat pemandu wisata ataupun cocok pula disebut pusat informasi wisata.

Penuh Tantangan

Namun, Hotel Santika Tasikmalaya yang berklasifikasi bintang tiga dan baru berumur satu tahun, sendiri menghadapi banyak tantangan. Apalagi, seperti diungkapkan General Manager Hotel Santika Tasikmalaya Ariestra Prasetio, pilihan hotel di Tasikmalaya yang sedikit.

"Santika lebih banyak mengedukasi masyarakat dalam semua hal. Hotel yang benar-benar hotel yah baru kita," kata Ariesta, Jumat (22/11/2012).

Ia menceritakan ketika pertama kali buka, masyarakat setempat malah banyak yang bertanya "penyakit masyarakat" apa yang akan ditimbulkan hotel tersebut. Ada sebuah pemahaman bahwa sebuah hotel identik dengan hotel yang digunakan untuk tujuan "negatif".

"Kita berusaha kasih pemahaman, bahwa 'brand' Santika bisa dilihat di kota-kota lain konsepnya yang hotel keluarga," katanya.

Ia menuturkan hotelnya hanya menyediakan makanan halal dan tak menyediakan minuman beralkohol. Selain itu, pihak hotel pun ingin berkontribusi pada kemajuan pariwisata Tasikmalaya.

Salah satunya melalui tukang becak. Ada 14 becak yang dicat ulang dan diberi brand Santika. Tampilan hijau-putih yang dominan tersebut menjadikan becak begitu cantik dan rapi.

Tak sekedar becak-becak ini mempromosikan Santika Tasikmalaya. Namun juga mengantar tamu hotel berkeliling Kota Tasikmalaya. Tukang becak pun diedukasi pihak hotel untuk tidak "menembak" harga dan menyeragamkan tarif antar tukang becak.

Mereka juga dibekali pengetahuan tempat belanja dan tempat makan yang enak di Kota Tasikmalaya. Ya, wisata belanja dan wisata kuliner bisa dibilang andalan kota ini.

Hotel Santika Tasikmalaya berada di Jalan. Hotel dengan jumlah kamar 97 tersebut terdiri dari beberapa tipe kamar yaitu Superior, Deluxe, Premiere, Executive, Family and Premiere Suite. Kecuali Premiere Suite, semua kamar dilengkapi shower dengan air panas. Sementara kamar Premiere Suite dilengkapi bath tub.

Masing-masing kamar relatif luas, dengan luas mulai dari 24 meter persegi. Tarif kamar mulai dari Rp 800.000 per malam. Akses internet dengan Wifi tersedia di seluruh hotel. Selain itu, fasilitas lainnya adalah kolam renang, pusat kebugaran, ruang pertemuan, restoran, dan rooftop lounge di lantai sembilan dengan panorama Kota Tasikmalaya.

Bisa dibilang hotel ini cocok untuk para pebisnis dengan interior yang terkesan modern. Tetapi juga cocok  untuk keluarga yang ingin berakhir pekan di Tasikmalaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com