Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Orangutan di Nyaru Menteng

Kompas.com - 07/12/2012, 18:42 WIB

KOMPAS.com - Meski tak sepopuler Taman Nasional Tanjung Puting, Nyaru Menteng adalah tempat reintroduksi (pelepasan dan adaptasi dengan alam liar) bagi orangutan yang memiliki peran tak kalah penting dalam usaha penyelamatan dan pelestarian orangutan. Nyaru Menteng tepatnya berada dekat dengan Palangkaraya (sekitar 28 km) dan secara administratif terletak di Desa Tumbang Tahai, Bukit Batu, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pusat rehabilitasi dan reintroduksi ini terletak di dalam kawasan Arboretum Nyaru Menteng, yang awalnya dimaksudkan hanya untuk pelestarian vegetasi langka. Kini, kawasan tersebut juga mencakup kawasan hutan konservasi tempat orangutan dilepaskan setelah menjalani karantina atau rehabilitasi.

Kebanyakan orangutan yang menghuni Nyaru Menteng adalah bayi orangutan yang kehilangan induknya karena dibunuh atau pun sebab lainnya. Orangutan yang pernah ditangkap manusia juga dilatih dan dirawat dengan baik di sini sebelum siap dilepas kembali ke alam liar.

Pusat reintroduksi orangutan Nyaru Menteng didirikan tahun 1999 oleh Lone Dröscher Nielsen dan Odom Kisar. Lone Dröscher-Nielsen sebelumnya merupakan sukarelawan di Taman Nasional Tanjung Puting yang bertugas mengurusi bayi orangutan.

Setelah 4 tahun mendedikasikan diri di Tanjung Puting, ia memutuskan keluar dan mulai merintis proyek orangutan Nyaru Menteng. Di bawah asuhan Borneo Orangutan Survival (BOS), pusat reintroduksi ini adalah rumah bagi lebih dari 600 orangutan yatim dan yang terlantar.

Hutan di sekitar berfungsi sebagai tempat yang sempurna dimana bayi-bayi orangutan diajarkan dan dilatih untuk bertahan hidup di alam liar. Karena bayi-bayi tersebut yatim, para dokter hewan, asisten, dan pekerja yang berjumlah ratusan yang bertanggung jawab mengasuh mereka, menggantikan peran orangtua orangutan yang sudah mati karena berbagai alasan. Orangutan di sini diberi makan, dimandikan, dan dirawat dengan baik.

Pusat reintroduksi orangutan Nyaru Menteng telah menjadi pusat konservasi orangutan dengan fasilitas lengkap. Di sini tersedia kandang, klinik, kendaraan, hutan dan pulau tempat pelepasan, termasuk ratusan staf. Lokasi klinik, berbagai fasilitas untuk keperluan karantina, dan kandang sosialisasi berada di dalam kawasan berpagar seluas 1,5 ha. Hutan di sekitar kawasan tertutup bagi pengunjung karena merupakan tempat bagi pelatihan orangutan untuk hidup di alam liar.

Lima pulau kecil di sekitar sungai terdekat adalah rumah pertama bagi orangutan untuk memulai hidup baru di alam liar tanpa pengasuh mereka. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Kaja, Begamat, Palas 1, Palas 2, dan Hampapak Matei. Orangutan yang lebih besar ditempatkan di pulau dekat Sungai Rungan, sekitar 8 km melalui jalan darat.

Di pulau-pulau tersebut, orangutan dapat bebas berkeliaran dan belajar keterampilan bertahan hidup di hutan liar. Selain itu, pusat reintroduksi orangutan ini juga memiliki perkebunan buah sendiri dan cagar alam yang besar, tempat bagi orangutan dapat dilepaskan saat mereka siap hidup di alam bebas.

Sebagai pusat konservasi, tujuan dari proyek Nyaru Menteng adalah untuk menyelamatkan orangutan dan juga primata dilindungi lainnya yang direnggut dari habitat asli mereka atau berasal dari penangkaran hewan peliharaan yang sifatnya ilegal. Di tempat ini mereka dikarantina dan dilatih atau dirawat agar siap kembali hidup di habitat asli mereka. Nyaru Menteng juga bertujuan untuk membantu melindungi wilayah hutan yang cukup luas yang tentunya juga mendukung program reintroduksi orangutan ke alam liar.

Kegiatan di Nyaru Menteng telah menarik perhatian sejumlah media sehingga didokumentasikan dalam sejumlah serial TV, seperti “Orangutan Diary” oleh BBC dan “Orangutan Island” oleh Animal Planet.

Nyaru Menteng dalam bahasa Dayak setempat berarti gagah dan berani, sebuah ungkapan yang tepat bagi pusat reintroduksi yang melatih orangutan agar siap kembali ke habitat alami mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com