Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Medan? Jangan Lupa Pancake Durian

Kompas.com - 16/12/2012, 15:11 WIB
Mohammad Hilmi Faiq

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com- Hari-hari ini cobalah jelajahi jalan-jalan protokol dan arteri di Kota Medan. Perhatikan setiap trotoar. Tumpukan durian yang menggunung menjadi pemandangan lumrah. Maklum, sekarang sedang puncak musim durian.

Di Jalan Iskandar muda, puluhan mobil kosong berjajar di bahu jalan. Penumpangnya tumpah ruah di kedai Ucok Durian. Mereka menyantap buah berlemak itu di bawah naungan atap plastik yang sesekali diterobos air. Mereka tak memedulikannya. "Bang, tambah lagi yang pahit," kata seorang pelanggan sambil membersihkan meja dari kulit durian yang berserak.

Kedai Ucok Durian merupakan salah satu kedai durian yang tersohor di Medan. Hampir tak ada selebritas atau pesohor yang tak mencicipi durian di Ucok Durian saat berkunjung ke Medan. Ucok Durian menjelma menjadi tujuan wisata kuliner yang "wajib" dikunjungi.

"Malam ini, 6.000-an durian yang sudah laku. Sampai subuh nanti, bisa sampai 7.000 buah habis terjual," kata Ucok yang mempunyai nama asli Zainal Abidin (44), Kamis (13/12/2012) malam lalu.

Durian di Ucok Durian dikenal sebagai durian untuk orang Jakarta. Sebab, siapapun orang Jakarta penyuka durian pasti singgah ke Ucok Durian. Harganya pun sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga durian secara umum di Medan.

Jika beli di Ucok Durian dapet tiga, beli di tempat lain bisa dapat empat. "Tapi kualitas kita jamin. Kalau tidak enak, bisa ditukar," kata Ucok dan itu benar adanya.

Di Jalan Sunggal, Pinang Baris, dan sekitar Pasar Melati, belasan penjual durian menjajakan dagangannya dengan menggunakan keranjang diterangi lampu petromaks. Mereka merupakan petani, tetapi  kadang juga murni pedagang yang datang dari daerah pinggiran Medan, seperti Deli Serdang, Karo, dan Binjai untuk menjual durian. Harganya memang lebih murah dan bahkan pembeli bisa nawar. Namun, bila tidak lihai memilih, malah merugi.

Selain dijual sebagai buah, di Medan durian juga diolah menjadi berbagai produk olahan. Mulai dari es krim, bolu, sampai pancake. Yang paling tersohor tentu saja pancake. Bentuknya tidak seperti pancake pada umumnya yang mirip kue serabi. Bentuk pancake durian variatif.

Beberapa produsen membentuknya seperti dadar gulung, sebagian lainnya membentuk pancake durian menyerupai roti kukus yang ditaruh di wadah kertas.

Akan tetapi, lupakan bentuknya karena begitu pancake menyentuh lidah, Anda bisa ngamuk minta tambah. "Cita rasa asli durian, tetapi lebih lembut," kata Septianda Perdana (27), pecinta durian.

Emiko (33), produsen pancake durian bermerk My Choice mengatakan, pancake durian dibuat dari durian pilihan. Tanpa bahan pangawet maupun pemanis buatan. Proses pembuatannya sangat memperhatikan kebersihan agar pancake tahan lama. Pancake durian bila dibekukan bisa bertahan sampai 15 jam.

Dari Medan, pancake durian menjelajah konsumen ke berbagai daerah seperti Jakarta dan Bandung. Bahkan sampai Singapura dan Malaysia. "Biasanya untuk oleh-oleh," kata Husen Chua (34), suami Emiko.

Pancake ramai dipesan menjelang hari besar atau perayaan agama seperti Lebaran, Natal, dan tahun Baru.

 

Ciri khas durian Medan

Secara umum, durian Medan berasal dari Bahorok, Siantar, dan Sidikalang. Durian Bahorok terkenal karena rasanya yang tajam dan aromanya wangi. Pencinta durian banyak berburu durian bahorok juga karena rasa pahitnya.

Durian Sidikalang dagingnya tebal, kuning, dan manis. Rasanya tidak setajam durian Bahorok, sehingga pecinta durian tidak cepat eneg saat mengomsumsinya. "Lemak dan ketebalan dagingnya itu yang bikin cepat kangen," kata Muchtar (28), pecinta durian. Dia kerap membawa rekan-rekannya dari Jakarta untuk mencicipi durian di kedai-kedai di Medan.

"Adapun durian siantar dagingnya lebih tipis. Dibanding durian jenis lain," kata Ucok. "Durian Siantar masih kalah pamor," lanjutnya.

Lantas, bagaimana cara memilih durian yang tepat? Secara umum, semua durian enak dikonsumsi asal masih segar. Cara memilih durian segar dan enak sebenarnya tidak susah.

Pertama, kata Ucok, pastikan bahwa kulit durian belum rekah. Jika rekah, durian telah masuk angin dan mengalami fermentasi, sehingga cita rasanya menurun. Kedua, aromanya wangi khas durian. Jika tercium aroma lain, jangan dibeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com