Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyesap Kesejukan Wafsarak

Kompas.com - 18/12/2012, 21:15 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

KOMPAS.com - Panas terik menerpa kulit. Akan tetapi tekad untuk menuju Biak Utara, Papua Barat, membuat tubuh ini tetap beranjak. Keindahan Biak sudah tidak diragukan lagi. Gugusan pulau yang berada di Teluk Cendrawasih ini membuat Biak memiliki keindahan alam bawah laut yang tidak kalah indah dengan saudaranya Raja Ampat. Sebut saja gugusan Pulau Padaido yang menawarkan keindahan terumbu karang dengan keberagaman hayati di dalamnya.

Posisi Biak berseberangan langsung dengan Samudera Pasifik. Sehingga pada masa Perang Dunia II, Biak merupakan salah satu kawasan yang menjadi saksi betapa sengitnya pertempuran udara dan laut antara tentara Jepang dan Sekutu.

Tidak heran saat ini setidaknya Biak memiliki tempat tujuan wisata sejarah di antaranya adalah titik penyelaman lokasi jatuhnya pesawat pembom Catalina milik sekutu dan Gua Binsari tempat persembunyian 3.000 tentara Jepang yang dibom oleh tentara Sekutu.

Namun kali ini, hati tak sabar untuk bisa sampai di Kampung Amoi, sebuah kampung yang berada di Biak Utara. Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan dengan keindahan hijau perbukitan di sisi kiri dan birunya laut di sisi kanan. Karena akses ke kampung Amoi memang melewati pinggir pantai.

Kampung Amoi merupakan salah satu kampung yang berada dekat dengan pantai. Pasir putih dengan biru laut menampilkan lanskap yang membuat mata betah menatapnya. Namun, sekali lagi tubuh ini harus berbalik dan menuju pintu masuk kawasan wisata Air Terjun Wafsarak.

Suara gemuruh air menyambut dan membuat hati tidak sabar untuk melihat air terjun yang hanya beberapa puluh meter jaraknya dari pantai ini.

Masuk ke dalamnya membuat Anda lupa bahwa di belakang Anda ada pantai berpasir putih dengan laut biru. Anda akan terpesona dengan rindangnya pohon dan butir-butir air terjun yang terbawa angin dan menyentuh wajah Anda.

Air terjun Wafsarak tidaklah terlalu tinggi, hanya 9 meter, namun warna airnya yang hijau membuat suasana di kawasan tersebut terasa pas. Bebatuan kali yang berwarna putih dipadukan hijau tua dedaunan, dengan warna hijau pastel air terjun membuat Anda dijamin betah berlama-lama di tempat ini.

Tepat di bawah air terjun ada kolam alam, tidak ada salahnya menceburkan diri dan merasakan kesejukan air terjun. Bahkan jika ingin sedikit memacu adrenalin, Anda merangkak naik dari sisi kanan air terjun dan melompat ke bawah.

Jangan takut menjadi perhatian banyak orang. Pasalnya air terjun Wafsarak bisa dikatakan jauh dari keramaian. Kondisi inilah yang membuat air terjun Wafsarak tetap asri bersih dan jauh dari sampah.

Terik mentari telah tertutup awan, tidak lama hujan turun. Tubuh ini lalu beranjak seusai menyesap kesejukan dan keindahan salah satu mahakarya di bumi Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com