Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Pinggiran yang Satu Ini Memang Keren!

Kompas.com - 19/12/2012, 20:02 WIB

Sebelum kami mengunjungi kota tuanya, kedua anak kami sudah merengek agar segera menaiki kereta furnikular (kereta kabel), yang membawa kita ke atas bukit Monte Igueldo. Untuk mencapai stasiun kereta kabel, kami memilih dengan berjalan kaki sepanjang trotoar dengan pemandangan pantai la Concha yang bertemu dengan pantai Ondarreta.

Anak-anak ingin ke Monte Igueldo karena menurut petugas pariwisata, di sana terdapat taman bermain. Naik furnikular, harganya murah, kurang lebih 3 euros, setiap 15 menit selalu ada, mulai pukul 10.00 hingga 22.00. Tentu saja menaiki kereta kayu model kuno itu, membuat anak kami kegirangan.

Setelah sampai di atas, ahhh... ada rasa kecewa. Karena taman bermain yang kami temukan, merupakan taman atraksi bagaikan di Dufan di Ancol tapi sangat kuno!

Sambil berbisik, saya berguman kepada Kang Dadang, jika gambaran yang diberikan petugas pariwisata tadi, rasanya tak tepat! Tapi melihat si kecil malah loncat-loncat kegirangan, jadilah kami turuti keinginannya bermain. Naik mobil-mobilan dan sebagainya. Terus terang, saya dan suami bukan tipe yang senang dengan hiburan semacam ini, tapi namanya orang tua, menyenangkan anak, rasanya kewajiban...

Puas bermain kami mulai menikmati keindahan yang tersebar dari atas bukit. Kota San Sebastian semakin terlihat penuh keindahan. Monte Urgull, sebuah bukit yang berada antara kota tua San Sebastian dan Paseo Nuevo, juga turut menjadi bagian dari panorama cantik yang terlihat. Di sinilah, tempat yang cocok  untuk mengabadikan sebuah foto kenangan. Kota tua, pantai dan laut serta bukit, menjadi latar belakang yang sempurna.

Turun dari Monte Igueldo, kami menuju pantai Ondarreta, pantai yang terkenal karena bagian tepinya terdapat karang raksasa, di mana, hasil pahatan Eduardo Chillida dipajang untuk umum, seolah memang merupakan bagian dari pantai tersebut.

Seniman Chillida, memang kelahiran Donostia San Sebastian. Dia seorang seniman terkenal yang maha karyanya telah meraih banyak penghargaan dan dipamerkan di banyak negara.

Pahatan dari besi karyanya yang tertancap di karang dan pantai merupakan peleburan antara air dan daratan. Perpaduan yang memesona yang kini menjadi tempat para penduduk setempat dan para turis datang untuk menikmati hari santai, sambil melihat pameran terbuka.

Saat jam menunjukkan pukul 14.30 kami memutuskan untuk mencari santap siang. Kalau menurut ukuran normal, ini namanya makan telat! Tapi di Spanyol, jam makan itu sangat telat dibandingkan negara lainnya. Sarapan mulai pukul 10 pagi, makan siang mulai 14.00 dan makan malam lebih parah lagi, baru bisa dinikmati setelah jam 9 malam!

Makanan yang terkenal di daerah ini adalah 'pintxos' yakni sejenis sandwich kecil dengan berbagai macam isi sesuai selera. Tentu saja menu tapas sudah pasti merupakan jenis makanan khas di sini.

Bagi Anda yang Muslim, dalam memilih pintxos atau tapas sebaiknya menanyakan satu persatu dengan teliti isinya. Karena pintxos kebanyakan berasal dari daging babi.

Daging asap yang menurut masyarakat setempat sangat disukai. Kami memilih kentang goreng bersaus, cumi dan beberapa sandwich yang berisi ikan tuna dan telur.

Benar! Pintxos si sandwich kecil tersebut enak sekali dimakan! Karena kecil rasa kenyangnya, jadi lama, dan yang ada kami harus membeli lumayan banyak. Rupanya kecil-kecil dengan harga antara 2 sampai 4 euros satunya, ternyata saat membayar menjadi angka yang lumayan mengejutkan!!

Kekenyangan dengan santap siang, waktunya mengukur jalan, alias meneruskan perjalanan wisata.

Dalam kota tua San Sebastian, banyak sekali yang bisa didatangi. Gereja-gerejanya yang cantik, beberapa museum yang wajib dikunjungi, seperti museum naval khususnya bagi penggemar laut. Dan tentunya museum Chillida. Di sana, hasil seninya dipajang secara memukau, baik di tamannya dengan pahatan raksasa, ataupun dalam bangunan museum hasil goresan tangannya.

Selebihnya, nikmatilah Donostia San Sebastian dengan berjalan kaki di kota tuanya atau sepanjang pesisir pantai. Bagi saya, San sebastian, bagaikan Rio de Janeiro di jantung Basque... (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com