Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layar Kehidupan di Tepian Martapura

Kompas.com - 09/01/2013, 08:36 WIB

Pada era 1980-an masih tampak berderet rumah lanting di Sungai Martapura yang membelah Banjarmasin. Namun, seiring waktu, sebagian menjadi rumah permanen.

Dahulu, radius 100 meter dari tebing sungai juga dinyatakan sebagai jalur hijau yang terlarang untuk bangunan. Tanaman bakau dan mahoni dibiarkan hidup. Bangunan kuno pun tak boleh dirobohkan. Kebijakan itu mengikuti rancangan insinyur Thomas Karsten, warga negara Belanda, saat menjabat Ketua Dewan Kota Banjarmasin pada 1913. Namun, itu dulu....

Perahu terus bergerak melewati pelaku-pelaku lain sungai, ada yang tengah membersihkan rumput-rumput tebasannya, mengangkut bambu berjalan di air dengan gelondongan bambu di sampingnya, dan atlet lomba dayung yang tengah mengendalikan jukung merahnya. Kebetulan sedang berlangsung lomba dayung di sungai itu.

Mendekati pusat pemerintahan Banjarmasin, pemandangan tepian berubah menjadi tembok-tembok semen yang mengurung air. Bangunan lebih teratur dan bersih mendominasi pandangan. Jalan-jalan aspal mulai dipadati sepeda motor dan kendaraan roda empat. Mirip dengan kota-kota lain di Indonesia.

Perahu kayu perlahan menepi di dermaga yang menjadi pintu masuk ke sebuah jalan utama kota. Suara bising mesin perahu menghilang. Begitu turun dari sungai, Ian dan kelompoknya, seperti kini kebanyakan warga Banjarmasin, mengendarai kendaraan bermotor menuju tempat show-nya malam itu, meninggalkan romantisme sungai.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com