Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Menggalakkan Susur Sungai

Kompas.com - 14/01/2013, 09:50 WIB

Demi memperluas pelayanan, Gamal merogoh koceknya sendiri untuk membuat Tahasak Danum. Wisatawan pun semakin menikmati susur sungai. Guna meningkatkan jumlah penumpang, ia juga tengah menyisihkan pendapatannya untuk membangun tempat wisatawan singgah.

Kawasan itu terletak di lahan yang diapit Kahayan dan anak sungainya sehingga membentuk pulau. Luas lahan tersebut sekitar 4 hektar. ”Saya bangun pelan-pelan mulai tahun 2013. Ada dermaga, tempat bermain, dan kasur. Mudah-mudahan sudah bisa digunakan tahun 2014,” harap Gamal.

Mulai dari nol

Kesuksesan susur sungai membuat Pemerintah Kabupaten Kapuas berminat memesan kapal kepada Gamal. Kapal Lasang Kanderang Tingang untuk 150 penumpang selesai dibuat tahun 2012 dan diharapkan mulai digunakan tahun ini. Semangat menggalakkan susur sungai menular ke pemerintah daerah lain.

”Ada pemda di Kalteng yang juga sedang mengajukan pesanan kapal. Tapi, saya belum bisa memberi tahu pemda yang dimaksud,” ujarnya. Gamal sebenarnya ingin membuat kapal lagi untuk mengembangkan susur sungai, tetapi ia belum memiliki dana yang cukup.

”Namun, pesanan beberapa kapal susur sungai agar wisata itu semakin dikenal masyarakat sudah membuat saya sangat senang,” katanya.

Kemahiran Gamal membuat perahu diperoleh dari Sekolah Teknologi Menengah Gereja Kalimantan Evangelis Mandumai, Kabupaten Kapuas. Ia belajar membuat perahu, perabot, bahkan rumah dari kayu selama empat tahun dengan guru dari Swiss dan Jerman.

”Saya benar- benar mulai dari nol. Belajar mengelola kapal, bikin paket, mencari tempat wisata, dan membimbing kru,” ujarnya.

Gamal senantiasa optimistis susur sungai bisa menjadi primadona wisata Kalteng. Ia bahkan yakin, jika digarap serius, susur sungai akan menjadi ikon provinsi tersebut. ”Sekarang wisata susur sungai tak dikenal di Indonesia. Saya mau, kalau disebut susur sungai, orang langsung ingat Kalteng,” ucapnya.

Kata Gamal, Indonesia punya banyak sekali sungai besar. Kondisi itu sangat berbeda dibandingkan dengan Thailand yang agresif menawarkan susur Sungai Chao Phraya, Perancis dengan Seine, dan Inggris dengan Thames. Ia berniat menjadikan Kalteng pelopor wisata susur sungai di Indonesia.

Tantangan itu memang sangat berat. Namun, jika berhasil, Kalteng sebagai penggerak akan mendapatkan peluang susur sungai terbesar. Kemudian, ujar Gamal, provinsi-provinsi yang memiliki banyak sungai diyakini akan ikut menghidupkan wisata tersebut.

”Bali punya keunggulan kultur yang sangat kuat. Sulawesi Utara punya Bunaken. Jawa Barat punya Tangkubanparahu. Kalteng tak punya keunggulan itu,” kata Gamal. Akan tetapi, Kalteng memiliki 11 sungai besar dan itu harus dimanfaatkan sebagai keunggulan.

”Warga yang permukimannya disinggahi wisatawan mendapat penghasilan tambahan karena turis menginap serta membeli makanan dan kerajinan,” kata Gamal. Manfaat itu memacu Gamal terus menggeluti usaha susur sungai yang membuat dia merasa berarti karena mampu menimbulkan efek berantai.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com